Hari Libur Kumpulkan Camat, Bobby Nasution: Hilangkan Ego Sentris

Wali Kota Medan Bobby Nasution menekankan pentingnya kolaborasi di setiap lini untuk mewujudkan program kerja.
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Bobby Nasution dan Aulia Rachman memimpin rapat koordinasi bersama camat se Kota Medan. (Foto: Tagar/Andi Nasution).

Medan - Wali Kota Medan Bobby Nasution menekankan pentingnya kolaborasi di setiap lini untuk mewujudkan program kerja dan meningkatkan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Sebab dengan kolaborasi yang dibangun antar organisasi perangkat daerah (OPD) dan kecamatan, maka setiap pekerjaan terselesaikan. Masyarakat pun dapat merasakan hasil kerja dan kehadiran pemerintah di tengah-tengah mereka.

"Tugas kita adalah bekerja sama, berkolaborasi. Bangun komunikasi dan koordinasi yang baik agar semua pekerjaan menemukan jalan keluar dan menghasilkan sesuatu yang maksimal. Ingat, mulai hari ini, kita hilangkan ego sentris," kata Bobby Nasution saat memimpin rapat koordinasi bersama camat se-Kota Medan di Balai Kota Medan, Sabtu, 27 Februari 2021 sore.

Rapat juga turut dihadiri Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, Sekda, Asisten Administrasi Umum dan Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) sekaligus Plt Asisten Pemerintahan.

Bobby mengingatkan setiap camat untuk lebih fokus terhadap kondisi dan situasi serta pembenahan di wilayah kerja masing-masing.

Hal yang menjadi perhatian khusus, sambung Bobby, adalah masalah kebersihan, kesehatan serta pendataan UMKM di setiap kecamatan.

Untuk masalah kebersihan, camat harus melakukan monitoring wilayahnya dan berkoordinasi dengan DKP.

Lalu, camat harus cepat tanggap dan sigap dalam penanganan Covid-19 terkait data masyarakat yang terpapar agar segera dilakukan penanganan.

Camat jangan sampai vakum, lakukan imajinasi, inovasi dan terpenting kolaborasi apa yang menjadi program Bapak Wali Kota

"Kita tidak memiliki waktu yang lama, hanya tiga tahun untuk melakukan perubahan. Jadi kami minta, kita bergerak cepat bersama merealisasikan visi misi yang telah ada salah satunya pendataan UMKM. Sebab, kita ingin mewujudkan Medan Sakasanwira (Satu Kelurahan Satu Sentra Kewirausahaan) sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan Kota Medan. Maka yang perlu diingat adalah bukan saling pantau tapi saling dukung dan kolaborasi," katanya.

Wali Kota Bobby juga mengimbau agar para camat dan pimpinan OPD membuat rencana kerja sehingga dapat diketahui pekerjaan mana saja yang sudah dan belum dilakukan.

Baca juga:

"Semuanya harus memiliki target kerja, sehingga kita memiliki kualitas diri dan kita paham program mana saja yang belum terealisasi. Kembali lagi, kolaborasi harus dibangun. Jika ada di antara pimpinan OPD dan camat yang tidak mau bekerja sama, laporkan ke kami agar kami tindak," tegasnya lagi.

Wakil Wali Kota Aulia Rachman berharap kepada seluruh OPD dan camat untuk merubah sistem kerja menjadi lebih baik. Kemudian, jangan ada batas antar OPD dan kecamatan dan menambahkan beberapa poin yang harus dilakukan oleh pimpinan OPD dan camat. Pertama, untuk DKP agar memperhatikan kondisi pohon serta melakukan pemangkasan dahan secara berkala.

"Sesuai instruksi Bapak Wali Kota tadi, camat berkoordinasi dengan puskesmas dan gugus tugas kecamatan terkait data. Lalu, Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan kecamatan terkait bagaimana agar masyarakat mengetahui cara mendapatkan vaksin gratis. Camat jangan sampai vakum, lakukan imajinasi, inovasi dan terpenting kolaborasi apa yang menjadi program Bapak Wali Kota. Tugas kita bersama adalah mewujudkannya," tutur mantan Ketua Komisi 2 DPRD Medan ini. []

Berita terkait
Tancap Gas, Wali Kota Medan Bobby Nasution Kerja di Hari Libur
Setelah resmi menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Bobby Nasution dan Aulia Rachman langsung turun ke lapangan.
Bobby Nasution: Kolaborasi Kunci Utama, Tidak Ada yang Superhero
Wali Kota Medan Bobby Nasution menyatakan, kolaborasi adalah kunci utama dalam menangani beragam persoalan yang tersisa di Kota Medan.
GMKI dan PMKRI Ingatkan Bobby Nasution Tak Korupsi
Kota Medan memiliki sejarah panjang dengan kasus korupsi yang menyeret wali kotanya. Tiga periode wali kota dipenjara karena korupsi.