Hari Ini 136 Tahun Lalu Gunung Krakatau Meletus

Hari ini, 136 tahun yang lalu. Gunung Krakatau meletus dan abunya terlontar ke atmosfir langit hingga menutupi berbagai belahan dunia.
Ilustrasi Letusan Gunung Krakatau. (Foto: meteoweb)

Jakarta - Hari ini, 136 tahun yang lalu. Gunung Krakatau meletus dan menciptakan gelombang tsunami setinggi 36,5 meter yang meluluhlantakkan kawasan pesisir. Ombak besar tersebut dikabarkan sanggup menggoyang kapal-kapal di perairan Afrika. Lebih dari 36 ribu orang tewas dalam peristiwa bencana global pertama yang pernah tercatat dalam sejarah itu.

Selain menyebabkan gelombang pasang tsunami, awan panas, debu serta abu vulkanik ledakan gunung setinggi 813 meter diatas permukaan laut (mdpl) itu disebut dalam jurnal-jurnal luar negeri menyebabkan kegelapan di sebagian belahan bumi, lantaran menutupi atsmosfir.

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melalui situs resminya menuliskan, beberapa partikel abu Krakatau yang terlontar memiliki ukuran 1 mikron (atau satu per sejuta meter). Hal itu membuat sinar Bulan yang bersinar putih berubah menjadi biru dan terkadang hijau.

Tak hanya Bulan yang sinarnya tampak berubah warna. Matahari juga dilaporkan berubah warna menjadi keunguan seperti bunga lavender. Warna biru pada bulan jug adilaporkan bertahan hingga bertahun-tahun pasca-erupsi.

Dalam jurnal lain, situs sains LiveScience menyebutkan perubahan warna pada penampakan matahari dan bulan disebabkan lantaran letupan Krakatau yang melemparkan sekitar 45 kilometer kubik material vulkanik ke atmosfer.

Sebaran abu yang mencapai hingga radius 442 kilometer dari Krakatau, menyebabkan efek perubahan atmosfir terlihat hingga negara-negara Eropa dan Amerika.

Abu vulkanik yang menyelimuti angkasa sebagian belahan bumi, menyebabkan penurunan suhu global rata-rata hingga mencapai 1,2 derajat lebih dingin, selama lima tahun setelahnya.

Catatan lain mengenai kengerian letupan Krakatau pada 1883, ditulis The Guiness Book of Records yang menobatkan suara ledakan Krakatau sebagai bunyi paling hebat yang terekam dalam sejarah.

Konon, suara ledakan dan gemuruh letusan terdengar hingga radius lebih dari 4.600 km. Bunyi terdengar sepanjang Samudra Hindia, dari Pulau Rodriguez dan Sri Lanka di barat, hingga ke Australia di timur.

Letusan Gunung Krakatau memang begitu dahsyat. Berbagai jurnal menyebut letupan memiliki kekuatan puluhan kali lebih menghancurkan ketimbang bom atom yang pernah digunakan di Hiroshima atau Nagasaki.

Usai ledakan hebat, pulau-pulau di Kepulauan Krakatau hampir seluruhnya menghilang, kecuali tiga pulau di selatan. Gunung api kerucut Rakata terpisah di sepanjang tebing vertikal, menyisakan kaldera sedalam 250-meter (820 ft). Dari dua pulau di utara, hanya pulau berbatu bernama Bootsmansrots yang tersisa; Poolsche Hoed juga menghilang sepenuhnya.



Pada tahun 1927, atau kurang lebih 40 tahun setelah peristiwa meletusnya Gunung Krakatau, muncul gunung api yang kemudian dikenal sebagai Anak Gunung Krakatau dari kawasan kaldera yang masih aktif.

Gunung Anak Krakatau Alami 46 Kegempaan Letusan Sepanjang 12 Jam

Anak Gunung Krakatau terus bertumbuh dan kian aktif hingga sekarang. Bahkan, gunung ini masuk menjadi salah satu dari 100 gunung berapi dipantau NASA secara terus-menerus melalui satelit Earth Observing-1 atau EO-1.

Pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada 30-31 Juli 2019 mencatat, aktivitas kegempaan di Anak Gunung Krakatau kian meningkat, dengan lebih dari dari 9 kali aktivitas kegempaan yang di sebabkan letusan dan hembusan di gunung itu.

Selain itu, tercatat juga 2 kali gempa frekuensi rendah, 1 kali gempa vukanik dangkal, 4 kali gempa vulkanik dalam, serta tremor terus menerus dengan amplitudo 1 hingga 88 milimeter. []

Berita terkait
Krakatau, Antara Kengerian dan Keindahan
Jika malam kilatan semburan api terlihat jelas. Sekilas mengerikan, namun bagi sejumlah wisatawan, ini momen terbaik.
Kronologi Letusan Krakatau di Tahun 1883, Catatan Rogier Verbeek
Meletusnya Gunung Krakatau kemudian disusul Tsunami pada 26 Agustus 1883 merupakan bencana terbesar sepanjang sejarah.
Gunung Anak Krakatau Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Pantau BMKG
Kabar adanya tsunami susulan tanpa data membuat masyarakat sekitar gunung was-was.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.