Hari Hepatitis Sedunia: Cara Cegah Hepatitis A, B, dan C

Hari ini, 28 Juli 2019, diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia. Tahukah Anda cara mencegah tiga jenis hepatitis ini?
Ilustrasi hati (Foto: Healthline)

Jakarta - Hari ini, 28 Juli 2019, diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia. Hepatitis merupakan peradangan pada hati yang biasanya disebabkan oleh virus. Hepatitis sendiri terdiri dari hepatitis A (HAV), hepatitis B (HBV), dan hepatitis C (HCV). Namun, tahukah Anda cara mencegah dan perbedaan tiga jenis hepatitis ini? Dilansir dari Mayoclinic, berikut Tagar jelaskan.

1. Hepatitis A

Hepatitis A adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Virus ini salah satu dari beberapa jenis virus hepatitis yang menyebabkan peradangan dan memengaruhi kemampuan fungsi hati.

Makanan, air, atau benda yang terkontaminasi serta seringnya kontak langsung dengan penderita virus HAV ini akan meningkatkan potensi tertular. Kabar baiknya, kasus hepatitis A ringan tidak memerlukan pengobatan. Kebanyakan orang yang terinfeksi akan sembuh sepenuhnya tanpa kerusakan hati permanen.

Adapun tanda dan gejalanya, di antaranya mual dan muntah, nyeri perut atau rasa tidak nyaman terutama di daerah hati, kehilangan nafsu makan, demam, urine berwarna gelap, dan menguningnya kulit dan mata (jaundice).

Untuk menghindari penularan, pencegahannya bisa dengan pola hidup bersih, termasuk rajin mencuci tangan. 

Hepatitis A, PacitanPasien penderita Hepatitis A menjalani rawat inap di tempat-tempat tidur darurat (velt bed) di Puskesmas Ngadirojo, Pacitan, Jawa Timur, Kamis (27/6/2019). (Foto: Antara/Destyan Sujarwoko).

2. Hepatitis B

Hepatitis B adalah infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). HBV yang sudah kronis, bisa menyebabkan gagal hati, kanker hati atau sirosis. Sirosis sendiri merupakan kondisi yang menyebabkan jaringan parut permanen di hati.

HBV sendiri dapat menular melalui darah dan cairan tubuh manusia akibat kontak seksual, penularan dari ibu ke janin dalam kandungan, atau melalui suntikan serta transfusi darah yang tercemar virus Hepatitis B.

Tanda dan gejala yang timbul dari HBV ini kurang lebih sama dengan yang terjadi pada penderita HAV. Pemberian vaksin dapat mencegah penularan penyakit ini.

3. Hepatitis C

Hepatitis C adalah infeksi virus yang menyebabkan peradangan hati, kadang-kadang menyebabkan kerusakan hati yang serius. Virus hepatitis C (HCV) menyebar melalui darah yang terkontaminasi, sama seperti pada HBV.

Gejala atau tanda yang ditimbulkan pun cenderung tidak terlalu terlihat. Ini karena gejala HCV mirip dengan gejala yang terjadi pada penderita flu pada umumnya. Oleh karena itu, HCV disebut juga sebagai silent infection atau infeksi terselubung.

Namun, ada juga beberapa gejala yang mungkin ditimbulkan dari HCV, di antaranya mudah berdarah, memar dengan mudah, kulit yang gatal, penumpukan cairan di perut (asites), ensefalopati hepatik, dan spider angioma.

Infeksi hepatitis C ditangani dengan obat antivirus yang dimaksudkan untuk membersihkan virus dari tubuh. Tujuan pengobatan adalah agar tidak ada virus hepatitis C yang terdeteksi dalam tubuh, setidaknya 12 minggu setelah menyelesaikan perawatan. Selain itu, cara lainnya bisa dengan transplantasi hati jika HCV sudah kronis serta dengan pemberian vaksin.

Baca juga: 

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.