Harga Tiket Tinggi, Pariwisata Sumut Kena Imbas

Tingginya harga tiket pesawat terbang tidak hanya dikeluhkan masyarakat umum, namun juga pariwisata
Etha Silalahi, pemilik usaha souvenir Jegez Medan di Jalan Setia Budi, Medan. (Foto: Tagar/Tonggo Simangunsong)

Medan - Tingginya harga tiket pesawat terbang tidak hanya dikeluhkan masyarakat umum, namun juga kalangan pelaku usaha terutama bidang pariwisata. Sejak harganya melambung tinggi, kunjungan wisatawan pun anjlok.

Ketua DPD Asosiasi Travel Agent (Astindo) Sumut Willy Sihombing mengatakan, tingginya harga tiket pesawat terbang belakangan ini telah membuat pariwisata Sumut makin lesu.

Ia memperkirakan penurunan omzet penjualan tiket pesawat turun hingga 50 persen.

"Lihat saja Bandara Kualanamu sekarang, dari biasanya ramai, belakangan tampak sepi. Ini kan artinya arus penerbangan juga sepi," ujar Willy kepada Tagar, belum lama ini.

Tidak hanya berdampak pada perusahaan biro perjalanan, tingginya harga tiket juga serta merta mempengaruhi usaha di bidang pariwisata, misalnya usaha souvenir.

"Sejak harga tiket naik tinggi, order ikut naik. Karena rata-rata pembeli kita adalah wisatawan yang dibawa oleh guide," ujar Etha Silalahi, pemilik usaha souvenir Jegez Medan saat Tagar mengunjungi tokonya yang berlokasi di Jalan Setia Budi Medan, Selasa 21 Mei 2019.

Jika pemerintah memang mau mendukung pariwisata, ia berharap, pemerintah segera mengambil sikap tegas agar harga tiket pesawat kembali normal.

"Bagaimana turis mau datang kalau harga tiket tinggi sekali. Otomatis mereka akan menunda perjalanan mereka. Nah, yang kena imbasnya kita," ujarnya.

Seperti diketahui, harga pesawat terbang tujuan Medan – Jakarta kelas ekonomi saat ini berada di kisaran Rp 1.500.000-an – Rp 1.700.000-an. Harga itu memang sudah turun sekitar 20 persen. Namun, masih jauh dari harga normal, yakni di kisaran Rp 600.000 – Rp 800.000.

"Waktu masih harga normal, omzet kita stabil. Karena dalam sepekan itu grup wisatawan yang masuk minimal satu kali sehari. Apalagi pada akhir pekan. Sekarang rata-rata hanya tiga kali dalam sepekan," ujarnya. []

Baca juga:



Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.