Jakarta - Xiaomi Indonesia menyatakan harga perangkat mereka yang dipasarkan di Tanah Air tidak akan terpengaruh terhadap nilai tukar (kurs) rupiah yang saat ini tengah melemah terhadap dolar AS. Pelemahan ini terpengaruh oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap wabah virus corona (COVID-19).
"Kami memastikan untuk selalu menjunjung prinsip harga yang sebenarnya, meskipun dalam situasi pelemahan nilai tukar rupiah. Hal ini menjadi tantangan sendiri bagi kami. Harga produk kami tidak akan berubah kecuali keadaan yang sangat memkasa," kata Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse, sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu, 18 Maret 2020.
Tahun 2020, Xiaomi Indonesia berencana menghadirkan berbagai macam produk gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan segmen pemula, menengah, dan flagship.
Namun, Alvin tidak mengatakan akan memboyong dua ponsel flagship terbarunya, yakni Xiaomi Mi 10 dan Mi 10 Pro, yang direncanakan meluncur akhir bulan ini. Semula, kedua ponsel pintar ini dijadwalkan rilis dalam ajang Mobile World Congress (MWC) 2020, tapi terpaksa ditunda karena acara pameran tersebut dibatalkan menyusul maraknya wabah virus corona.
Xiaomi Mi 10 dan Mi 10 Pro akan hadir dengan dukungan konektivitas generasi kelima atau 5G, dan akan mulai dipasarkan secara global pada 27 Maret 2020.
Terkait penyebaran wabah COVID-19, Alvin mengingatkan untuk tetap tenang dan menghindari belanja berlebihan. Dia juga mengimbau para Mi Fans untuk mencari informasi terpercaya terkait virus ini.
"Kami mendorong anda semua untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun, makan makanan yang bernutrisi, serta istirahat yang cukup. Selaras dengan kampanye kami, ingatlah untuk selalu #MikirBaruKirim dan mengacu pada informasi dari pihak dan ahli kesehatan resmi," ujar Alvin.[]