Jakarta - Bursa saham Asia pada perdagangan Kamis pagi, 24 September 2020 jatuh setelah kemerosotan di Wall Street semalam. Pasar saham Amerika Serikat (AS) terkena sentimen negatif serangkaian peringatan dari pejabat bank sentral Federal Reserve (The Fed) yang menggarisbawahi kekhawatiran investor atas ketahanan pemulihan ekonomi.
Seperti diberitakan dari Reuters, Wakil Gubernur The Fed, Richard Clarida mengatakan ekonomi AS masih dalam "lubang yang dalam" akibat masih tingginya angka pengangguran dan permintaan yang lemah. Ia menyerukan lebih banyak stimulus fiskal. Menurutnya, pembuat kebijakan "bahkan tidak akan mulai berpikir" tentang menaikkan suku bunga sampai inflasi mencapai dua persen.
Hal senada juga dikatakan Presiden Cleveland Federal Reserve Bank, Loretta Mester. "Amerika Serikat tetap berada dalam "lubang yang dalam, terlepas dari kebangkitan yang telah kita lihat," ucapnya.
Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang. MIAPJ0000PUS jatuh 1,35 persen di sesi pagi karena penurunan luas di seluruh wilayah. Saham unggulan (bluechip) di bursa China, CSI300 turun 1,09 persen.
Bursa Asia lainnya yang juga rontok yakni Hong Kong dengan indeks Hang Seng terkoreksi 1,72 persen. Begitu pula dengan indeks , KOSPI KS11 Seoul turun 1,73 persen dan indeks saham Australia AXJO melemah 1,18 persen. Senada, indeks Nikkei 225 Jepang terkoreksi 0,74 persen.
“Apakah kita sudah terlalu mahal untuk rebound ekonomi? Setelah peringatan keras dari Clarida (Wakil Gubernur The Fed), saya katakan sudah, ”kata Stephen Innes, kepala strategi pasar global di AXI.
- Baca Juga: Pasar Saham Asia Terkena Imbas Kejatuhan Bursa Global
- IHSG Diprediksi Melemah, Imbas Sentimen Bursa Saham AS