Harapan Bupati pada PKL Saat Pandemi di Kulon Progo

Bupati Kulon Progo Sutedjo menginginkan PKL di 12 kapanewon menjadi contoh yang baik kepada warga dalam menerapkan protokol kesehatan.
Pedagang melakukan cuci tangan sebelum memulai mengglar dagangan di Kulon Progo (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Protokol kesehatan saat ini masih terus disosialisasikan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Hal ini karena kasus Covid-19 di Bumi Binangun masih terus meningkat. Salah satu sasaran dari sosialisasi tersebut adalah para pedagang kaki lima (PKL).

Bupati Kulon Progo, Sutedjo, mengatakan, pedagang khususnya para PKL harus bisa memberi contoh baik kepada masyarakat dalam hal kepatuhan pada masyarakat. Para pedagang ini diharapkan bisa melakukan aktivitas penjualan produk namun dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, sehingga aktivitas ekonomi bisa bergerak dan disisi lain pencegahan tetap dilakukan.

Pemkab Kulon Progo ingin agar PKL bersama dengan pemerintah dan komponen masyarakat lainnya, mengedukasi masyarakat agar semua tetap taat pada protokol kesehatan. "Kami ingin pedagang memberi contoh baik pada masyarakat, dengan cara mereka patuh dan taat pada protokol kesehatan," ucapnya di Kulon Progo, Kamis 27 Agustus 2020.

Sutedjo menjelaskan, masyarakat harus berkomitmen menaati Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), supaya situasi dan keadaan bisa segera pulih. Semua harus saling mengingatkan dan menyadari betapa pentingnya berhati-hati dan waspada pada virus Covid-19

"Mencegah tetap jauh lebih baik dibandingkan mengobati. Harapannya, seluruh PKL di 12 kapanewon bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi PKL lain untuk selalu taat protokol kesehatan," ungkap Sutedjo.

Kami ingin pedagang memberi contoh baik pada masyarakat, dengan cara mereka patuh dan taat pada protokol kesehatan.

Pada saat ini, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sudah menggelar pencanangan gerakan PKL patuh protokol kesehatan di 12 kapanewon, yang dilakukan di Pasar Percontohan Sentolo, Selasa 25 Agustus 2020 yang lalu. Dalam gerakan ini, Bank BPD DIY Cabang Wates maupun Bank BNI Cabang Wates, masing-masing memberikan tempat cuci tangan dan sabun cair sebanyak 50 buah dan juga 250 stiker PKL patuh protokol kesehatan.

Selain itu juga diberikan bantuan seratus tempat cuci tangan yang dananya bersumber dari APBD tak terduga tahun 2020. Sehingga total ada 200 tempat cuci tangan, seratus sabun cair, dan 300 stiker yang akan diberikan pada 1.349 PKL yang tersebar di 12 Kapanewon.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo, Iffah Mufidati, mengatakan, bantuan tersebut dimaksudkan sebagai upaya mencegah dan memutus mata rantai pencegahan Covid-19. "Harapannya PKL di Kulon Progo akan mendukung pencegahan penularan korona" tuturnya. []

Berita terkait
18 Obyek Wisata di Kulon Progo yang Boleh Beroperasi
Sebanyak 18 obyek wisata di Kabupaten Kulon Progo, telah mendapatkan rekomendasi uji coba operasional terbatas, sebagian dikelola pemerintah.
Pemilik Usaha Keluhkan Penertiban Satpol PP Sleman
Sebagian pemilik cafe dan tempat usaha di Sleman mengeluhkan cara Satpol PP menertibkan dalam upaya menegakkan protokol kesehatan.
Pedagang Soto Legendaris di Yogyakarta Positif C-19
Pedagang Soto Lamongan yang sudah melegenda di Kota Yogyakarta terkonfirmasi positif C-19.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.