Manokwari, (Tagar 27/10/2018) - Sebelas orang terjebak di Pulau Wairundi, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat akhirnya diselamatkan tim Search and Rescue (SAR) Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manokwari.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manokwari, George Leo Mercy Randang mengatakan, 11 korban selamat, sudah dievakuasi, dari korban itu ada juga anak kecil berumur 5 tahun.
"Alhamdulillah, korban semuanya selamat. Tidak ada korban jiwa atas insiden peristiwa tersebut," kata George Leo Mercy Randang, Sabtu (26/10).
Dia mengutarakan, sesuai informasi diterima, korban mulai drop disebabkan stok bahan makanan habis.
Baca juga: Terjebak di Pulau Wairundi, Bagaimana Nasib 11 Orang Ini?
Upaya penyelamatan dalam keadaan gelap gulita pada dini hari. (Foto: Basarnas Manokwari)
"Kami dengar stok makanan habis. Mereka makan kelapa dan airnya untuk bisa bertahan hidup," ujar George.
Menurut George, kondisi cuaca di laut sudah normal sekitar pukul 22. 09 WIT. "Kami langsung bergerak ke pulau tersebut. Kami tiba di lokasi sekitar empat jam kemudian."
"Setelah tiba, di pulau itu kami langsung evakuasi para korban sekitar pukul 02. 30 WIT," katanya.
Dia menjelaskan, operasi penyelamatan turun dua unit raider book dan scoci dipakai untuk evakuasi korban.
Upaya penyelamatan dalam keadaan gelap gulita pada dini hari. (Foto: Basarnas Manokwari)
"Kapal tidak bisa sandar karena masuk di kawasan yang berkarang, jarak antara laut menuju darat 700 meter," George menjelaskan kondisi waktu itu.
Kata dia, sekitar pukul 04. 00 WIT evakuasi dilakukan, korban dalam keadaan selamat semua. "Kami berikan berupa makanan ringan."
"Kami tiba di Manokwari sekitar pukul 08.05 WIT. Kami berterima kasih berkat doa semua pihak, para korban selamat berhasil dievakuasi," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, 11 orang terjebak di Pulau Wairundi adalah tim dari Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) dan warga yang terjebak di Pulau Wairundi, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.
Anggota rombongan tersebut masing-masing atas nama Syahirudin selaku ketua tim, Topo Budidanarko, Donatus Aujani, Titus Charles, Mesak Andarek, Anto, Geradus, Yakonias, Bastian Sikun, Oto Eseren, dan satu orang belum diketahui identitasnya. []
