Hanyut 40 Km, Bocah 9 Tahun Banjarnegara Ditemukan Meninggal

Tenggelam saat menyeberangi Sungai Merawu, bocah 9 tahun asal Banjarnegara ditemukan meninggal di Waduk Mrican. Hanyut hingga 40 Km.
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah bocah 9 tahun Banjarnegara di Waduk Mrican. Jarak lokasi penemuan sekitar 40 Km dari lokasi awal hanyut di Sungai Merawu. (Foto: Tagar/Basarnas Semarang)

Banjarnegara - Fahri Alif Budiman, 9 tahun, bocah Banjarnegara tenggelam di Sungai Merawu ditemukan meninggal dunia pada Kamis, 28 Januari 2021. Korban hanyut hingga 40 Km dari lokasi kejadian dan ditemukan tim SAR gabungan di Waduk Mrican.

Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya membenarkan pagi tadi, sekitar pukul 09.00 WIB, tim SAR gabungan menemukan jasad Fahri Alif Budiman di Waduk Mrican. Bocah malang ini tercatat sebagai warga Dusun Gunung Putih, Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan. 

"Saat ditemukan, korban dalam keadaan meninggal dunia," katanya.

Korban ditemukan di Waduk Mrican yang berjarak sekitar 40 kilometer dari lokasi dia hanyut. Hasil visum dokter tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Selanjutnya, jenazah dibawa ke rumah keluarga duka untuk dimakamkan.

Korban diperkirakan hanyut saat melintasi sungai untuk mencari sangkar burung.

Diketahui, pada Selasa, 26 Januari 2021 sekitar pukul 14.00 WIB Fahri Alif Budiman dilaporkan keluarganya hanyut di Sungai Merawu. Sebelumnya, korban pamit ke keluarga untuk pergi mencari sangkar burung di kawasan Perkebunan Gunung Putih bersama temannya.

Namun ditunggu hingga malam, korban tak juga pulang. Keluarga yang panik kemudian mencari korban di perkebunan Gunung Putih. Dari informasi yang didapat keluarga, korban hanyut terseret arus saat menyeberangi Sungai Merawu.

"Terakhir korban mengenakan baju koko berwarna merah maron. Di perkebunan Gunung Putih mengalir Sungai Merawu. Korban diperkirakan hanyut saat melintasi sungai untuk mencari sangkar burung," imbuh dia. 

Dengan informasi tersebut, Basarnas Semarang mengirimkan tim rescue dari Pos SAR Wonosobo, koordinator Hardi Amanurijal disertai peralatan SAR air. 

Baca juga: 

Pencarian tim SAR gabungan dibagi menjadi empat tim. Search rescue unit (SRU) 1 susur sungai dengan life jacket dari tempat kejadian sampai jembatan Tulis. SRU 2 penyisiran menggunakan rafting boat dari jembatan Tulis sampai jembatan Clangap.

Kemudian SRU 3 penyisiran menggunakan rafting boat dari jembatan Clangap sampai depo pasir Semampir. Dan SRU 4 penyisiran menggunakan LCR dari depo pasir Semampir sampai Bendungan Mrican. 

"Dengan ditemukannya korban, operasi SAR resmi ditutup dan unsur SAR kembali ke kesatuannya masing-masing," ujarnya. []

Berita terkait
Bocah Sopiri Mobil Tabrak 6 Motor di Bantul, Satu Meninggal
Bocah usia 13 tahun yang mengemudikan mobil menabrak enam motor di traffic light Blok O Bantul, Yogyakarta. Satu orang meninggal.
Sikap Balai TN Komodo Terkait Insiden Bocah Digigit Komodo
Seorang anak lelaki, diketahui telah digigitnya seekor biawak komodo, begini sikap Balai Taman Nasional Komodo menyikapi hal tersebut.
Hanyut 10 Km, Bocah Sukoharjo Ditemukan Meninggal Dunia
Empat hari pencarian, bocah Tanjung Anom yang hanyut di sungai ditemukan meninggal dunia. Ia hanyut 10 Km hingga Sungai Bengawan Solo.