Jakarta - Pakar epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman mengharapkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menjadi teladan bagi umat, dengan cara menghindari kegiatan reuni Aksi 212 yang rencananya digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada 2 Desember 2020 mendatang.
"Saran saya untuk beliau sebagai tokoh besar ya ini harus dihindari ya dan harusnya jadi contoh teladan untuk umatnya, untuk masyarakat secara umum, bagaimana dari sisi Islam itu menerapkan, merespons suatu wabah," ujar Dicky saat dihubungi Tagar, Sabtu, 14 November 2020.
Jadi, dalam Islam, menyelamatkan satu nyawa itu seperti menyelamatkan seluruh alam.
Kata Dicky, istilah karantina sendiri justru datang dari Islam. Menurutnya, pada zaman khalifah Umar Bin Khattab, sudah ada konsep karantina masa mewabahnya penyakit menular di suatu wilayah.
Baca juga: Kirim Masker ke Rizieq Shihab, Alibi Doni Monardo Berantakan
"Dan setelah-setelahnya Ibnu Sina memberikan contoh juga pada dunia barat mengenai efektifnya fungsi karantina dalam mencegah suatu wabah. Nah, situasi saat ini tentu memerlukan adanya penerapan karantina itu," ucapnya.
Kemudian Dicky menyampaikan, karantina dalam artian luas adalah membatasi kegiatan masyarakat di dalam situasi wilayah saat pandemi belum teratasi seperti sekarang ini. Hal itu diperlukan agar masyarakat tidak berperan membawa virus menular yang menulari orang sehat.
"Karena virusnya melekat di orang itu, membawa virus. Dan ini artinya kita akan menjadi contoh dan menyelamatkan orang-orang yang berisiko tinggi. Jadi, dalam Islam, menyelamatkan satu nyawa itu seperti menyelamatkan seluruh alam," kata dia.
Baca juga: Sebut Rizieq Tukang Obat, LPSK Siap Beri Nikita Mirzani Perlindungan
"Ini tentu harapan yang sangat besar bahwa bisa diberikan contoh riil di mana saat ini kita memang sedang miskin. Contoh ya keteladanan ini saya kira bisa dimulai dari Rizieq Shihab," tutur Dicky melanjutkan.
Sebelumnya, Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menyebut pihaknya berencana menggelar reuni Aksi 212 di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Kata dia, surat permohonan izin sudah dilayangkan tiga bulan lalu dan masih menunggu jawaban dari Pemerintah DKI Jakarta.
"Kan memang setiap tahun di Monas. (Aksi 212 tahun 2016 juga kan kejadiannya di Monas, masak mau di Ancol reuninya," tutur Slamet. []