Guru Tampar 9 Siswa, Pak Kepsek: Sementara Ia Non-Aktif Mengajar

Kepala sekolah SMK Kesatrian Purwokerto, Agung Budiono mengatakan guru yang menampar 9 siswa itu sudah dinonaktifkan mengajar.
SMK Kesatrian Purwokerto, tempat kejadian perkara seorang guru berinisal LS menampar 9 siswa dengan kekuatan penuh, terekam dalam video kemudian viral di media sosial, Kamis 19/4/2018. (Foto: Istimewa)

Purwokerto, (Tagar 20/4/2018) - Kepala sekolah SMK Kesatrian Purwokerto, Agung Budiono mengatakan bahwa guru yang melakukan penamparan pada 9 siswa itu sudah dinonaktifkan mengajar.

"Semua sudah kami laporkan ke kepolisian. Kami menunggu proses di kepolisian," kata Agung Budiono, Jumat (20/4/2018).

Wakil Kepala Sekolah SMK Kesatrian Purwokerto, Inayah Rohmawati mengatakan pihak sekolah sudah menyelesaikan tindak kekerasan oleh guru bernama Lukman Septiadi terhadap 9 muridnya.

"Tidak sampai menunggu berjam-jam, gurunya langsung kami panggil, anak-anak kami kumpulkan, yang menyaksikan dan yang menge-share juga. Jadi kesalahan ada pada anak yang menge-share sebetulnya. Kalau tidak di-share kan sebetulnya tidak ada masalah," kata Inayah, Kamis (19/4/2018).

Inayah mengatakan, sekolah sudah memberikan tindakan tegas pada guru yang menampar siswa. Menurutnya, guru tersebut menampar siswa karena terdorong emosi melihat perilaku siswa yang sering melakukan kesalahan, seperti tidak mengerjakan tugas, makan di kantin saat jam sekolah, dan pelanggaran lain.

"Kesalahan siswa tersebut menumpuk hingga hampir satu tahun. Si anak sudah sering diingatkan. Tadi saat kami panggil, si anak juga sudah mengakui kesalahannya. Sementara guru sedang proses pembinaan,” katanya.

"Gurunya itu sangat santun, agamanya juga sangat bagus. Dia itu pembina PMR (palang merah remaja), jadi tidak ada perilaku buruk pada guru itu. Yang namanya karakter guru, satu dan yang lain kan beda. Cara menangani siswa yang agak nakal juga beda," lanjutnya.

Dafa, siswa SMK Kesatrian Purwokerto Timur yang merekam penamparan itu mengatakan, tindakannya atas perintah gurunya. Semula, katanya, rekaman itu hanya untuk konsumsi grup kejuruan kelas, namun akhirnya viral di media sosial.

"Ditamparnya tadi keras dan dilihat semua siswa. Dia ditampar karena tadi jajan, padahal belum waktunya istirahat. Gurunya marah. Waktu mau ditampar itu, siswanya ditanya dulu, boleh tidak ditampar. Kata siswanya, boleh-boleh saja, jadinya ditampar," cerita Dafa.

Seperti diberitakan sebelumnya, guru elektronik komputer jaringan di SMK Kesatrian Purwokerto Timur bernama Lukman Septiadi melakukan penamparan dengan sekuat tenaga pada 9 muridnya gara-gara 9 muridnya itu sarapan di kantin hingga terlambat masuk kelas, Kamis (19/4/2018) pagi.

Diam-diam ada murid lain merekam peristiwa itu, mengunggah videonya ke aplikasi pesan lintas WhatsApp, kemudian menjadi viral di media sosial.

Kasus ini sudah ditangani kepolisian setempat, guru yang melakukan tindak kekerasan penamparan pada 9 murid sudah diamankan pihak berwajib. (af)

Berita terkait
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.