Kabanjahe - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali meletus. Semburan debu vulkanik capai ketinggiaan 5.000 meter. Gunung berapi ini tingginya 2.460 meter. Dataran di seputar gunung itu merupakan lahan pertanian yang subur, warga menaman palawija dan tanaman keras. Markisa dan jeruk terkenal dari daerah ini.
Lokasi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Foto: steemit.com)
Setelah 400 tahun tidur, gunung berapi ini kembali aktif beberapa tahun belakangan. Letusan terakhir 13 Agustus 2020.
Kembali lontarkan debu vulkanik ke udara (Foto: dw.com/id)
Kembali lontarkan debu vulkanik ke udara - Semburan debu vulkanik tandai erupsi Sinabung, seperti diamati dari desa Kuta Rakyat, Karo (2 Maret 2021). Setelah "tidur" 400 tahun, mulai 2010 Sinabung kembali aktif. PVMBG Badan Geologi mencatat 13 kali erupsi terbaru. Selain kolom abu naik ke atmosfir, guguran material vulkanik juga turun ke lereng. Belum dilaporkan ada korban jiwa.
Warga diimbau tidak beraktivitas dekat lokasi (Foto: dw.com/id)
Warga diimbau tidak beraktivitas dekat lokasi - Warga kebupaten Karo menonton letusan Sinabung (2 Maret 2021). Pemerintah sudah mengimbau warga agar siaga dan tidak beraktivitas pada radius 3 hingga 5 km dari lokasi letusan. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, karakter erupsi berupa letusan eksplosif dengan pembentukan kubah lava di puncak. Sejak Mei 2019 level aktivitas adalah siaga III.
Aktivitas Terlihat dari Jauh (Foto: dw.com/id)
Aktivitas Terlihat dari Jauh - Erupsi kecil Sinabung terlihat dari sebuah desa pada hari Sabtu (30 Mei 2015) lalu. Sejauh ini seluruh warga yang bermukim dalam jarak tujuh kilometer dari gunung sudah diungsikan.
Aliran Lava dari Kawah (Foto: dw.com/id)
Aliran Lava dari Kawah - Foto ini menunjukkan aliran lava dari kawah Sinabung (31 Mei 2015). Ribuan warga dari daerah sekitar sudah diungsikan. Menurut pemerintah daerah, sektiar 3.500 orang yang diungsikan akibat erupsi tahun 2014 lalu sampai sekarang msih beradai tempat penampungan.
Menutupi pertanian (Foto: dw.com/id)
Menutupi pertanian - Akibat letusan tahun 2014, abu vulkanik menutupi sekitar hampir 3000 hektar lahan pertanian di Karo. Rata-rata jenis tanaman di lahan ini merupakan tanaman hortikultura dan tanaman pangan.
Terancam gagal panen (Foto: dw.com/id)
Terancam gagal panen - Tahun 2014, petani terancam gagal panen karena lahannya terkena debu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung. Lahan pertanian semestinya memasuki masa panen.
Produksi terganggu (Foto: dw.com/id)
Produksi terganggu - Berkurangnya produksi pertanian terjadi di kawasan yang terkena dampak meletusnya Sinabung tahun lalu.
Penduduk mengamati Sinabung (Foto: dw.com/id)
Penduduk mengamati Sinabung - Di Brastagi, Sumatera Utara, para penduduk desa berkumpul, mengamati gunung Sinabung ketika aktif tahun lalu. Jumlah kerugian sektor pertanian akibat debu vulkanik ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Awan gelap (Foto: dw.com/id)
Awan gelap - Awan gelap karena tertutup abu vulkanik. Dampak abu vulkanik akibat letusan 2014 juga sempat menggganggu aktivitas penerbangan. Jarak pandang bahkan sempat hanya mencapai 500 meter.
Gunung aktif (Foto: dw.com/id)Gunung aktif - Tahun 2013, Gunung Sinabung meletus berkali-kali. Hujan abu mencapai kawasan Sibolangit dan Berastagi. Ribuan warga pemukiman sekitar terpaksa mengungsi ke kawasan aman. Kini gunung tersebut kembali aktif (ap/vlz)/dw.com/id). []
