Guntur Romli: Said Didu Antara Bodoh Mutlak dan Sengaja Menghasut

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menilai Said Didu antara bodoh mutlak dan sengaja menghasut.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menilai Said Didu antara bodoh mutlak dan sengaja menghasut. (foto: Tagar/Instagram/@gunromli).

Jakarta - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menanggapi ramainya pembicaraan warganet yang membahas cuitan Said Didu soal Presiden Jokowi menginginkan Menteri Agama yang baru, Chomas Yaqut Qoulil (Gus Yaqut) untuk 'menggebuk' Islam.

Guntur Romli menilai, Said Didu dalam konteks ini membawa-bawa nama Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, dengan seakan-akan mengutip pendapatnya. 

 Kalau tidak bisa bedain ini maka bodoh mutlak.

"Padahal pendapat M Qodari dan Said Didu sangat berbeda," kata dia dalam keterangan tertulis diterima Tagar di JakartaKamis, 24 Desember 2020.

Baca juga: Said Didu Sewot Jokowi Memilih Gus Yaqut Jadi Menteri Agama

Guntur lantas mengutip pernyataan M Qodari yang menyebut "dia keras dengan Kelompok Islam tertentu", tapi Said Didu bilang "Presiden inginkan Menag untuk 'menggebuk' Islam"

"Bagi saya kalau Said Didu tidak bisa bedakan antara 'kelompok Islam tertentu' dengan 'Islam', maka dia bodoh mutlak. Tapi kalau dia bisa bedakan, berarti sengaja mau menghasut dan memfitnah," ujar aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Guntur memandang, 'kelompok Islam tertentu' dengan 'Islam' tidak bisa disejajarkan. 

Baginya, 'Islam' adalah agama. Sementara, 'kelompok Islam tertentu' dapat dicontohkan: Islamic State of Iraq Syria (ISIS), Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). 

"Apakah menolak ISIS, FPI, HTI sama dengan menolak 'Islam'? Jelas tidak! Kalau tidak bisa bedain ini maka bodoh mutlak," ucap Guntur Romli.

"Saya tidak suka soto busuk', kalau ada yang memahami ucapan tadi dengan kesimpulan "Saya tidak suka soto" berarti kesimpulan yang bodoh. Karena yang dimaksud hanya tidak suka "soto busuk" bukan semua soto," ujar dia lagi.

Baca juga: Anies Baswedan Kena Corona, Begini Respons Fadli Zon dan Said Didu

Said DiduMantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu. (Foto: Tagar/Facebook Muhammad Said Didu)

Menurutnya, dalam kasus ini, kalau pun pada akhirnya Said Didu meminta maaf, maka hal itu dilakukan semata demi mengaburkan persoalan yang tengah jadi sorotan masyarakat. 

"Harusnya dia ngaku dulu, apa dia bodoh mutlak karena tidak bisa bedakan antara 'kelompok Islam tertentu' dengan 'Islam' atau dia memang sengaja ingin menghasut dan memfitnah. Minta maaf tanpa mengaku salah itu hanya basa-basi saja," kata dia.

"Jangan pernah percaya minta maaf Said Didu, kecuali dia ngaku dulu: bodoh mutlak atau sengaja mau menghasut dan memfitnah?" ujar Guntur lagi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memilih Gus Yaqut masuk Kabinet Indonesia Maju. Banyak warga berharap besar dengan pergantian posisi Menteri Agama RI kepada Gus Yaqut ini. Namun, ada juga yang kontra dengan keputusan Presiden RI, salah satunya adalah Said Didu.

Mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini menuliskan cuitannya di Twitter melalui akun @msaid_didu yang berisi, “Terima kasih atas penjelasan mas Qodari. Akhirnya kami tahu bahwa Bapak Presiden inginkan Menag untuk ‘menggebuk’ Islam. Sekali lagi terima kasih,” dengan mengutip tulisan akun @_Banyoe yang memuat tulisan berisikan ungkapan Qodari.

Setelah cuitan Said Didu terunggah di sosial media Twitter, jagat maya pun geger. Pernyataan bekas Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mendapat banyak balasan dari netizen, salah satu yang mengecamnya secara keras adalah Mohamad Guntur Romli. []

Berita terkait
Irma ke Said Didu: Kasih Solusi Jiwasraya, Jangan Nyinyir
Irma Suryani Chaniago meminta mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu memberikan solusi terkait Asuransi Jiwasraya bukan sekadar nyinyir.
Roy Suryo Tegaskan Said Didu Lebih Baik dari Ahok
Roy Suryo kembali menegaskan Said Didu lebih berkompeten ketimbang Komut PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau BTP alias Ahok.
Saraswati Dilecehkan, Tsamara Pertanyakan Otak Said Didu
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamary Amany memprotes Said Didu soal paha Calon Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.