Jakarta - Pegiat media sosial, Roy Suryo kembali menegaskan eks Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu lebih berkompeten ketimbang Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau BTP alias Ahok.
Pernyataan ini ditegaskan Roy, karena belakangan Ahok menjadi bahan perbincangan. Pasalnya eks Gubernur DKI Jakarta itu menguak kebobrokan BUMN, khususnya Pertamina.
Jadi saya sudah cukup comment-nya, wawancara saja pak Said Didu yang saya sebut-sebut, bagaimana tanggapan beliau
"Sudah sangat clear statement saya tersebut, bahkan tweetnya di RT sampai ratusan netizen. Jadi saya sudah cukup comment-nya, wawancara saja pak Said Didu yang saya sebut-sebut, bagaimana tanggapan beliau," ujar Roy dalam pesan singkatnya kepada Tagar, Minggu, 20 September 2020.
Dalam cuitannya beberapa waktu lalu, Roy Suryo menyinggung sosok Ahok dalam kearifan lokal bahasa daerah. Menurut dia, Ahok cuma banyak tingkah dan berbuat kerusakan.
"Tweeps, Begini ini kalau dalam kearifan lokal bahasa daerah disebut sebagai "Durung dadi uwong, sebab ora nggenah. Mesti isone mung kokehan polah lan gawe bubrah. Belum jadi Manusia, karena tidak benar (baca: Waras), pasti bisanya cuman kebanyakan tingkah & bikin rusak. AMBYAR," kata Roy di akun Twitternya @KRMTRoySuryo2 pada Kamis, 17 September 2020.
Meneruskan catatan Viva, Roy yang dikonfirmasi secara terpisah mengatakan Said Didu lebih layak jadi Komisaris Utama Pertamina ketimbang Ahok. Walaupun, hal itu terlihat sulit lantaran Said merupakan figur yang dikenal kerap mengkritik pemerintah.
"Said Didu jauh lebih kompeten dari Ahok. Tapi, itulah, wong waras ora keduman. Wong edan sing neng dhuwur papan," ucap eks Menteri Pemuda dan Olahraga itu.
Kemudian, Roy yang merupakan eks politikus Partai Demokrat juga menyarankan agar Ahok tidak banyak bicara sebagai Komisaris Utama Pertamina. Menurut dia, lebih baik jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu berbicara bijak serta memiliki saran solutif.
Selain itu, Roy juga menyinggung soal Ahok yang malah mengusulkan pembubaran Kementerian BUMN. Roy menyampaikan, BTP lebih baik dicopot dari posisinya Komisaris Utama Pertamina apabila tak memiliki saran solutif.
"Justru dia yang dicopot selaku Komisaris Utama. Terbukti enggak ada manfaatnya," ucap Roy.
Diketahui, Ahok kembali diperbincangkan lantaran pernyataannya soal membongkar kebobrokan sistem di BUMN, khususnya Pertamina. Menurut Ahok, apabila bila dia jadi Direktur Utama Pertamina, maka akan ada masyarakat yang tak senang dan berbuat kerusuhan.
"Persoalannya kalau saya jadi dirut, ribut. Kadrun-kadrun mau demo, mau bikin gaduh lagi republik ini," kata Ahok dikutip dari YouTube POIN pada Rabu, 16 September 2020.
Bahkan, Ahok mengusulkan agar Kementerian BUMN dibubarkan sebelum Presiden Joko Widodo turun. Lalu, ia menyarankan membentuk Indonesia Corporation atau seperti Temasek. Konsep ini yakni penggabungan holding BUMN yang akan menjadi superholding.
- Baca juga: Arya Bocorkan Hasil Pertemuan Ahok dengan Erick Thohir
- Baca juga: Pengamat: Usulan Ahok BUMN Dihapus Posisinya Tak Tepat
"Persoalannya, Presiden tidak bisa mengontrol manajemen BUMN. Kita tidak ada orang," tutur Ahok. []