Guntur Romli Ingatkan Anies Baswedan Penuh Drama

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli mengingatkan sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan penuh drama dalam reklamasi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) dianggap penuh drama oleh Politisi PSI Guntur Romli. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menilai kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang pada akhirnya melakukan reklamasi di kawasan Ancol, tak lain merupakan sebuah drama. Dia mengkritisi kebijakan tersebut justru bertolak belakang dengan janji kampanye saat Pilkada DKI 2017.

"Kalau kata peribahasa 'ibarat menjilat ludah sendiri'. Kalimat ini sangat tepat diajukan ke Anies Baswedan hari-hari ini. Bukan karena faktanya Anies suka menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilat bibirnya, fakta lainnya, Anies tidak bisa dipegang omongannya," ucap Guntur Romli saat dihubungi Tagar, Selasa malam, 14 Juli 2020.

Ini namanya tipu-tipu ala Anies Baswedan.

Ia mengungkit kembali pada momen kampanye. Sebelum berkuasa, Anies menolak keras program reklamasi Gubernur DKI Jakarta terdahulu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Bahkan, pemberitaan mengenai hal tersebut sangat deras hingga membuat publik menjadi terang benderang. 

Baca juga: Reklamasi, Anies Baswedan Merasa Tidak Ingkar Janji

"Cukup searching di google soal ini, akan keluar jejak digital Anies terkait penolakan reklamasi, mau berita baik dari media-media online, dari akun-akun medsos resmi dia, berbentuk video, foto, dan lain-lainnya. Intinya Anies menolak reklamasi untuk kontra Ahok," ucapnya.

Aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU) itu menyebut, setelah menduduki DKI-1, tahun 2018, Anies mulai memainkan dramanya dalam memimpin penyegelan pulau reklamasi. 

Namun, realitas tidak bisa dibungkam lantaran pembangunan tetap berlanjut meski sempat ada tahapan pulau reklamasi disegel.

Guntur RomliGuntur Romli. (Foto: Tagar)

"Saya sebut drama karena hanya depannya saja ditempel pengumuman disegel, tapi faktanya pembangunan di dalam pulau reklamasi tetap dilanjutkan. Apakah Anies tahu? Tahu. Ada wartawan yang mengabarkan padanya. Tapi Anies tak berbuat apa-apa," ujar dia.

"Kenapa? Namanya saja drama penyegelan," ucapnya menambahkan.

Baca juga: Anies Baswedan Pede Museum Nabi Jadi Magnet Wisata

Kemudian, ia menjelaskan bahwa pada tahun 2019, diam-diam Anies Baswedan menerbitkan lebih dari 1.000 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bagi beberapa pulau reklamasi.

"Loh katanya reklamasi dihentikan? Katanya Pulau Reklamasi disegel? Kok ada 1.000 lebih diterbitkan? Ini namanya tipu-tipu ala Anies Baswedan," ujarnya.

Ia menegaskan, Anies merupakan sosok orang yang tidak konsisten dan tidak berkomitmen dengan janji awal. "Katanya dia tidak pernah menolak reklamasi, tapi ingin menghentikan reklamasi," ujar Guntur Romli. 

Seperti diketahui, Anies Baswedan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur DKI Jakarta tentang izin pelaksaan perluasan kawasan rekreasi Dunia Fantasi seluas 35 hektar dan perluasan kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol Timur seluas 120 hektar, tertanggal 24 Februari 2020. Di atas lahan tersebut nantinya akan dibangun juga museum sejarah nabi terbesar di Asia dan masjid apung. []

Berita terkait
Penolakan Reklamasi Ancol Jangan Adu dengan Agama
Ferdinand Hutahaean menyarankan agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak membenturkan pengkritik reklamasi Ancol dengan isu agama.
Tipu-tipu Logika Anies Baswedan Soal Reklamasi Ancol
Ferdinand Hutahaean meminta Anies Baswedan untuk tidak melakukan tipu-tipu logika kepada masyarakat DKI terkait perluasan reklamasi Ancol.
Pemulihan Teluk Jakarta Versi Anies Justru Reklamasi
Direktur Eksekutif Walhi Tubagus Soleh Ahmadi heran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bukannya melakukan pemulihan Teluk Jakarta, malah reklamasi
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.