Jakarta - Pariwisata Lombok-Sumbawa terganjal minimnya direct flight. Hal ini diungkapkan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dalam ajang halal bihalal pariwisata hybrid yang digagas Dinas Pariwisata NTB.
Zulkieflimansyah, mengungkapkan bahwa kedepannya banyak event besar di Lombok yang akan menjadi pemicu bangkitnya pariwisata NTB pasca pandemi. Seperti event internasional motoGP, world superbike dan banyak event besar lainnya.
Tapi percuma punya banyak destinasi, sementara direct flight kita minim.
Tetapi menurutnya, hal ini masih terganjal kurangnya penerbangan langsung (direct flight) ke wilayah destinasi tersebut.
"Tapi percuma punya banyak destinasi, sementara direct flight kita minim," tutur Zulkieflimansyah pada Rabu, 19 Mei 2021.
Terkait hal ini, Gubernur NTB mengajak semua pihak untuk bersabar di tengah pandemi. Tetapi, tidak boleh putus asa lantaran pariwisata akan terus berjalan.
Pesan yang disampaikan Zulkieflimansyah ditanggapi beragam kalangan pelaku pariwisata. Ada yang memaknai hal ini sebagai pekerjaan rumah dinas terkait melakukan lobi-lobi penting ke sejumlah maskapai.
Zulkieflimansyah menegaskan, Dinas Perhubungan sudah mengawali lobi dengan maskapai Air Asia untuk membuka penerbangan langsung Perth - Lombok. Bahkan sebelumnya, maskapai Jetstar pernah membuka direct flight untuk rute yang sama, tapi terhenti di tengah jalan.
Terkait upaya membangkitkan pariwisata Lombok-Sumbawa, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi, optimis ke depan akan pulih seperti biasa. Optimisme Yusron didasari sejumlah acara besar seperti triathlon dan pelaksanaan hari sepeda tingkat nasional 3 Juni mendatang.
"Untuk saat ini kita harus bisa memastikan dan meyakinkan wisatawan yang datang ke Lombok-Sumbawa bisa berwisata dengan sehat dan aman. Memperketat prokes dan kita berharap pandemi ini segera berakhir," ungkap Yusron.
- Baca juga : Progres Terkini Pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika NTB
- Baca juga : Gubernur NTB: Tuan Rumah PON 2028 Bersama NTT, Disambut Baik
Sementara menanggapi keluhan kalangan industri pariwisata seperti perihal penutupan destinasi, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah, mengaku pemerintah daerah pun tidak punya niat sedikitpun melakukan itu. Menurutnya, kondisi pandemi dan kebijakan pemerintah pusat yang menjadi latar belakang penerapan kebijakan itu.
"Dan yang harus dijadikan catatan, tahun lalu disaat libur lebaran lonjakan kasus covid-19 di NTB naik 200 persen. Nah, di masa libur lebaran tahun ini kita harus waspada," tegas Sitti Rohmi. []