Gubernur NTB Bantu Bocah asal Bima yang Sakit Selaput Otak

Gubernur NTB Zulkiflimansyah langsung bergerak cepat membantu Annisa bocah 9 tahun pengidap penyakit sindrom selaput otak.
Bantuan dari Gubernur NTB langsung diberikan kepada keluarga Annisa, Senin 5 Oktober 2020. (Foto: Tagar/M SRAHLIN RIFAID)

Bima - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkiflimansyah langsung bergerak cepat membantu Annisa bocah 9 tahun pengidap sindrom selaput otak asal Desa Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.

Gubernur NTB melalui Dinas Sosial Provinsi mengintruksikan kepada Pekerja Sosial SDM Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Woha Kabupaten Bima untuk langsung melakukan assesmen pada keluarga Annisa.

Terima kasih Pak Gunernur NTB, terima kasih juga kepada Kepala Dinsos Provinsi yang telah menghubungi kami.

Hasilnya untuk tahap awal bantuan stimulan langsung dikirim melalui rekening keluarganya. Bantuan tersebut untuk kebutuhan dasar dan biaya pemeriksaan kesehatan.

"Menindaklanjuti atensi Gubernur NTB, kami langsung menerjunkan tim untuk assesmen dan pemberian bantuan yang dikirim melalui rekening kelurganya," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Akhsanul Khalik, Senin 5 Oktober 2020.

Akhsanul menyebutkan uang yang dikirim tersebut dapat dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan dasar seperti beras, gula dan minyak goreng dan biaya pemeriksaan kesehatan Annisa. Berikutnya akan dikirimkan bantuan kursi roda dalam beberapa waktu yang tidak terlalu lama dari Dinsos Provinsi NTB.

Dikatakannya, berdasarkan assemen awal oleh pekerja sosial SDM PKH, Sri Mulyati dan Hadijah, anak tersebut lahir di Desa Tente tanggal 27 April 2012.

Orang tuanya pernah membawa Annisa untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan setempat. Bocah tersebut didiagnosa mengidap sindrom selaput otak. Namun karena terkendala biaya, pemeriksaan lanjutan tidak dilakukan lagi.

"Kondisi keluarga adalah warga miskin, yang belum mendapatkan bantuan apa-apa, baik PKH, BPNT bahkan BPJS Kesehatan," katanya.

Disamping itu, ia berharap keluarga Annisa dapat dimasukan dalam Basis Data Terpadu (BDT) atau bisa disebut sekarang Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di desa setempat. Pasalnya, untuk sanitasi BAB saja diketahui belum dimiliki oleh keluarga tersebut.

"Untuk bantuan yang dikirim, semoga bermanfaat untuk keluarga Annisa dalam menopang kesehatan Annisa sementar waktu," harapnya.

Keluarga Annisa, yang diwakili pendamping sosial PKH, Sri Mulyati menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gunernur NTB melalui Dinas Sosial Provinsi yang telah begitu cepat merespon keadaan keluarga Annisa.

Bantuan ini sangat membantu Annisa dan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan biaya pemeriksaan kesehatan.

"Terima kasih Pak Gunernur NTB, terima kasih juga kepada Kepala Dinsos Provinsi yang telah menghubungi kami untuk assesmen keluarga Annisa," Ucapnya.

Sebelumnya Nita Ifani, orang tua Annisa, pernah mengekspose kondisi anaknya di media sosial Facebook, kemudian mendapat respon dari netizen dengan beragam komentar. []

Berita terkait
Bocah Pengidap Sindrom Selaput Otak di Bima NTB Butuh Bantuan
Bocah pengidap sindrom selaput otak di Tente Bima NTB butuh bantuan dari pemerintah.
Wali Kota Bogor Bima Arya Hadiri Serah Terima Aset PSU
Pemkot Bogor, Jabar, terima asset prasarana, sarana dan utilitas (PSU) dari 4 pengembang berpa jalan, salurah, taman, rumah ibadah, dan lain-lain
Pilkada Bima, KPU Resmi Tetapkan Tiga Pasangan Calon
KPU Bima NTB resmi menetapkan tiga pasangan calon yang bertarung di Pilkada 9 Desember 2020. Ini nama-namanya.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.