Bima - Annisa, bocah 9 tahun asal Desa Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) mengidap penyakit sindrom Selaput Otak. Buah hati dari pasangan Andriawan-Nita Irfani itu kini terbaring sakit.
Namun sayang, karena keterbatasan biaya yang dimiliki keluarga, membuat Pasutri ini tidak bisa membawa Annisa ke Rumah Sakit setempat.
Bukan kita tidak mau periksa, tapi uang tidak ada untuk bayar pemeriksaan.
Nita Irfani, Ibu kandung Annisa mengatakan, saat usia delapan bulan, sang buah hatinya itu pernah dibawa ke dokter dan dinyatakan terlambat di periksa.
"Bukan kita tidak mau periksa, tapi uang tidak ada untuk bayar pemeriksaan," katanya, Senin 5 Oktober 2020.
Nita melanjutkan, dulu pernah urus BPJS dan bayar iuran tiap bulan. Dengan harapan bisa mempermudah urusan ketika sakit. Namun dalam perjalanan Kartu BPJS tidak bisa digunakan karena tidak pernah bayar iuran.
"Jangan kan bayar iuran, untuk makan saja tidak ada," tambah orang tuanya Annisa.
Nita menambahkan, sang suami pernah rencana merantau untuk mencari pekerjaan. Namun niat tersebut batal dilakukan, karena melihat kondisi Annisa yang terbaring sakit.
"Suami saya pernah mau merantau, tapi tidak jadi karena melihat kondisi anak saya,"tambahnya.
Pihak keluarga, terutama Nita dan suaminya berharap ada bantuan dari pemerintah Kabupaten Bima atau Provinsi Nusa Tenggara Barat maupun kaum dermawan untuk membantu biaya pengobatan anaknya. []