Aceh Barat Daya - Kepala Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (Yara), perwakilan Kabupaten Aceh Barat Daya, Miswar, menagih janji Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah membangun jembatan Krueng Teukuh.
"Kami menagih janji Plt Gubernur Aceh yang pernah menyatakan akan menyelesaikan jembatan Kreung Teukuh ini," kata Miswar, saat meninjau lokasi jembatan, Rabu 9 Oktober 2019.
Miswar mengatakan, jembatan penghubung dua desa yang terletak di Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Aceh Barat Daya ini, sangat diharapkan masyarakat untuk segera dibangun. Apalagi, merupakan satu-satunya akses penghubung ke dua desa.
"Masyarakat sangat mengharapkan jembatan ini segera dibangun, apalagi, hampir sepuluh tahun terbengkalai. Ketika dijanjikan oleh Plt Gubernur Aceh dikerjakan paling lambat tahun 2020 tentu masyarakat sangat mengharapkan janji itu diwujudkan, dan kita akan mengawalnya," ujar Miswar.
Dijelaskan, rencana pembangunan jembatan ini sebenarnya sudah berulang kali gagal lantaran diterpa bencana. Kembali direncanakan dengan memasukkan dalam anggaran Dana Alokasi Khusus Aceh (Doka) atau Otsus 2018 sebesar Rp 10 miliar. Namun sayangnya, di tengah jalan malah dialihkan ke pembangunan jembatan di kabupaten lain.
Kami menunggu niat baik Pemerintah Aceh dan Pemkab Abdya untuk menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut tahun 2020
Padahal, kata Miswar, masyarakat setempat sudah sangat membutuhkan jembatan itu segera dibangun untuk kelancaran transportasi menuju lahan pertanian dan perkebunan mereka. Karena tidak kunjung dibangun, masyarakat di Kuala Batee masih menggunakan rakit untuk penyeberangan antar desa.
"Mengingat kondisi itulah Yara menagih janji Plt Gubernur yang akan menyelesaikan jembatan ini. Kami menilai pembangunan jembatan ini harus menjadi prioritas, karena merupakan urat nadi masyarakat," sebut Miswar.
Pembangunan jalan dan jembatan mendesak dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat atas angkutan barang dan jasa (orang) yang aman, nyaman, dan berdaya guna. Sehingga nanti akan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Aceh Barat Daya, khususnya masyarakat Kecamatan Kuala Batee.
"Keberadaan jembatan ini menjadi penting bagi masyarakat di sini, setiap hari ada ratusan orang yang melintasi sungai untuk sampai ke seberang, tiap hari pula mereka terancam keselamatannya karena menggunakan rakit tradisional," ucapnya.
Diingatkan, Pemerintah Aceh dan Abdya bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas umum yang layak.
"Penyediaan fasilitas umum yang layak telah dijamin oleh UUD 45, jembatan Krueng Teukueh ini merupakan fasilitas umum yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Kuala Batee, oleh karena itu kami menunggu niat baik Pemerintah Aceh dan Pemkab Abdya untuk menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut tahun 2020 ini," tuturnya.[]