Gua Mistik dan Keindahan Air Terjun Bantimurung

Kawasan wisata alam Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menawarkan keindahan air terjun dengan pesona gua mistik.
Sujumlah pengunjung di dalam gua batu air terjun Bantimurung. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Maros - Kawasan wisata alam Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, kian diburu pengunjung. Hawanya sejuk di bawah rindang pepohonan tinggi menjulang. Sesekali, kicau burung masih nyinyir berdendang mengantar ketenangan penikmat alam.

Sekitar 100 meter dari belataran parkir kendaraan, nyaring gemuruh air terjun seakan memanggil pengunjung untuk cepat-cepat datang ke sana. Di Bantimurung, alam memang masih asri dan jauh dari bising suara kendaraan.

Saat berada di dalam gua batu, tidak boleh berbicara dengan nada yang keras.

Setiap hari, kawasan wisata ini dikunjungi ratusan hingga ribuan masyarakat dari berbagai daerah. Ya, pesona air terjunnya terus memanggil wisatawan untuk kembali datang ke Bantimurung.

Selain indah, kawasan ini juga menyimpan titik-titik tersembunyi yang bernuansa mistik. Salah satunya adalah gua batu. Jaraknya hanya sekitar 1 kilometer dari pintu masuk kawasan wisata Bantimurung dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Tidak mudah sampai ke gua batu. Pengunjung harus menaiki ratusan anak tangga dengan kemiringan cukup terjal. Lebih-lebih ketika hujan, jalan tersebut akan semakin licin. Sebab, gua itu persis berada di atas air terjun Bantimurung.

Anak-anak tangga menuju goa batu tak jauh dari air terjun. Berhasil melewati tangga, pengunjung lagi-lagi harus berjalan kaki untuk sampai di mulut goa. Paling tidak berjarak 800 meter dari tangga tersebut.

JenjangAnak tangga yang harus dilalui untuk menuju gua batu air terjun Bantimurung. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Gua batu betul-betul sunyi dan cukup gelap. Belum jauh kaki melangkah ke dalam gua, aura mistiknya sudah mulai terasa. Gua ini tidak memiliki pencahayaan sama sekali. Namun, pengunjung diperkenankan menyewa senter yang ditawarkan masyarakat sekitar dengan harga Rp 30 ribu sekali masuk.

Bagi yang baru datang dan ingin mengetahui banyak informasi tentang gua batu, pengunjung bisa meminta bantuan kepada pemandu wisata setempat. "Saat berada di dalam gua batu, tidak boleh berbicara dengan nada yang keras,” kata Pemandu Wisata Alam Bantimurung, Daeng Cipu.

Saat ditanya alasan sebab tidak bisa berbicara dengan suara yang keras, pemandu wisata tidak akan memberikan keterangan yang lebih jelas. "Yang pasti kalau ingin tetap aman saat berada dalam gua, ikuti saja," katanya.

Ruang Semedi di Langit-langit

Semakin ke dalam, aura mistik kian terasa. Bisa dipastikan, setiap pengunjung bakal merinding ketika berada di dalam gua. Di atas langit-langit juga terdapat ruangan untuk bersemedi.

"Dahulu menurut cerita orang tua, ruangan du atas itu adalah tempat para petapa bersemedi. Salah satunya petapa yang kuburannya berada tepat di sebelah gua," tuturnya.

Pemandu guaPemandu Wisata Alam Bantimurung, Daeng Cipu siap mengantar pengunjung untuk menikmati gua batu. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Di ujung lorong gua, terdapat area luas beratap tinggi serupa kubah. Di tempat ini lah raja-raja keturunan kerajaan Gowa bersemedi. Bahkan hingga saat ini, tempat tersebut kerap dijadikan sebagian orang untuk "ngalab berkah".

"Ini tempat persemedian Karaeng Toakala. Caranya dengan duduk bersila dan menempel ke dinding. Biasanya raja bersemedi 40 hari 40 malam untuk minta petunjuk dari Sang Pencipta," katanya.

Ada Batu Jodoh

Selain bernuansa mistik, gua batu ini sendiri juga menyimpan banyak stalaktit dan stalagmit. Di dalam gua, juga terdapat sebuah batu yang dipercaya sebagai batu jodoh. Konon, siapa pun yang menuliskan di kertas dan mengikatnya di batu itu, akan berjodoh dengan yang diinginkan.

"Ini sebenarnya batu nazar. Tapi banyak yang meyakini ini batu untuk enteng jodoh. Ini yang sebenarnya tak mau kami ekspos karena akan menimbulkan anggapan tersendiri seperti itu," tuturnya.

Pemandu juga menjelaskan tentang kelangkaan stalaktit dan stalagmit di dalamnya. "Ini ada stalaktit dan stalagmit yang sampai menyambung. Ini butuh ribuan tahun. Karena untuk tambah panjang 1 centimeter saja, butuh 40 tahun. Kalau di kita 40 tahun, tapi di India butuh 60 tahun karena di sana airnya tak melimpah seperti di sini," katanya.

Di sebuah lorong sempit, juga terdapat persemedian raja-raja zaman dahulu. Sayangnya, sampai sekarang kadang masih juga dijadikan tempat orang untuk meminta berkah.

"Ini tempat persemedian Karaeng Toakala. Tapi sampai sekarang, kadang masih ada orang malam-malam ke sini. Ya semedi begitu, sepertinya minta berkah," katanya.

Kupu-kupuSalah satu spesies kupu-kupu di kawasan Wisata Alam Bantimurung. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Di dalam gua batu juga terdapat sebuah telaga air yang dipercayai masyarakat mampu memberikan keajaiban awet muda pada wajah. "Mencuci muka di telaga air ini dipercaya memberikan wajah awet muda," katanya.

Untuk menikmati gua batu ini tidak perlu membayar mahal. Tiket masuk ke tempat ini, wisatawan lokal dikenakan harga sebesar Rp 25 ribu. Sementara untuk pengunjung yang ingin menikmati paket pemandu dan lampu penerangan yang disediakan agar penjelajahan makin aman dan selamat membayar Rp 50 ribu per orang.

Ini sebenarnya batu nazar. Tapi banyak yang meyakini ini batu untuk enteng jodoh.

Setelah menikmati keindahan alam di area kawasan wisata Bantimurung, pengunjung bisa juga membeli buah tangan yang dijajakan oleh warga lokal. Dengan Rp 100 ribu bisa mendapatkan tiga buah batu kecil, atau Rp 80 ribu untuk sebuah batu berukuran sedang.

Selain batu ada cinderamata kupu-kupu yang telah diawetkan dalam lapisan yang dijual dengan harga terjangkau. Untuk satu rangkaian kupu-kupu berisi lima ekor, pedagang membanderolnya Rp 15 sampai 20 ribu, tergantung pandainya menawar. []

Berita terkait
Cara Puskesmas Sleman Hindari Panik Corona
Nggih alkhamdulillah, Mas, sakniki pun mboten terlalu kuatir. Cerita orang-orang desa di Sleman yang kini tak panik lagi dengan virus corona.
Menikmati Wisata Kolam Pancing Lereng Gunung Ungaran
Seperti apa keasyikan berwisata bersama keluarga di kolam ikan Jimbaran, Bandungan, lereng Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang?
Maildan Azka, Bayi Kardus Taput yang Ditinggal Ibu
Bayi laki-laki bernama Maildan Azka itu diletakkan ibunya di samping rumah seorang janda, di Desa Paniaran, Tapanuli Utara.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.