Grace Natalie, Calon Menteri Milenial Jokowi

Peneliti LIPI Wasisto Raharjo Jati, menilai Grace Natalie ideal jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Presiden RI Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie. (Foto: Jitunews.com)

Jakarta - Peneliti Politik LIPI Wasisto Raharjo Jati, menilai kapabilitas Ketua Umum (Ketum) PSI Grace Natalie idealnya mengisi posisi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Spekulasi ini mencuat, menyusul rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin memiliki menteri milenial (berusia muda) dalam kabinet mendatang.

Menurut pria yang akrab dipanggil Wasis itu, sosok Grace dapat menjadi representasi masyarakat yang menginginkan perbaikan yang mencolok, terutama dalam lingkup kementerian negara yang kinerjanya kurang diperhatikan.

"Grace mewakili sisi progresif yang dimaui Jokowi sebagai ice breaker terhadap sektor yang selama ini dianggap sektor lapis kedua, misalnya (menteri) perempuan dan anak. Atau mungkin Menteri Sosial," ujar Wasis saat dikonfirmasi Tagar, Kamis, 20 Juni 2019.

Grace adalah figur berpikiran terbuka dan berani dalam dunia politik. Beliau berusaha untuk melawan sisi-sisi tabu dalam dunia politik Indonesia, misalnya poligami, keterwakilan perempuan, dan minoritas, dengan menantang debat terbuka di depan publik.

Gagasan-gagasan yang dilontarkan Ketum PSI saat musim kampanye Pemilu 2019, ujar Wasisto, menjadi salah satu yang menarik untuk disoroti. Di mana janji-janji politik itu 'tidak pasaran'.

"Grace adalah figur berpikiran terbuka dan berani dalam dunia politik. Beliau berusaha untuk melawan sisi-sisi tabu dalam dunia politik Indonesia, misalnya poligami, keterwakilan perempuan, dan minoritas, dengan menantang debat terbuka di depan publik," paparnya.

Hanya saja, kata Wasis, mantan pembawa acara berita ini memiliki sisi kurang dalam mengontrol diri saat pihak lawan menyerang dengan hal-hal sensitif.

Sinyal Jokowi

Lebih lanjut, Wasisto menyatakan bahwa Jokowi telah memberi sinyal akan memilih pembantu yang bisa memimpin dengan karakter kuat dan memiliki keberanian dalam mengeksekusi setiap keputusan yang sulit.

Mantan Walikota Solo itu akan memberikan kesempatan berdasarkan kemampuan dan prestasinya. Tak hanya mencomot menteri dari muka-muka lama atau pun yang berlatar dari kalangan pengusaha.

"Saya pikir kursi menteri memang hak prerogratif Presiden dan saya lihat Jokowi mempertimbangkan meritokrasi dalam hal ini," kata pengamat politik muda ini.

Kabinet Jokowi-JK memiliki 8 srikandi yang masing-masing memiliki karakterisasi andal pada masing-masing bidang. Sejauh ini, menteri perempuan yang kinerjanya disoroti paling berani adalah Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti. Itu menjadi ekspektasi tersendiri bagi publik.

Oleh karena itu, seandainya Grace Natalie ditunjuk menduduki Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Wasis mendorong Ketum PSI itu bisa membuktikan diri tetap konsisten dan progresif dalam menjalankan kebijakan-kebijakan publik.

"Misalnya saja, angka kematian ibu yang masih tinggi, malnutrisi, dan mungkin kekerasan seksual pada perempuan dan anak di bawah umur," terang dia.

Tagar sudah berusaha mengonfirmasi Grace Natalie untuk merespons spekulasi ini, namun sampai berita ini diturunkan, Ketum PSI belum bersedia menjawab. []

Baca juga:

Neta S Pane: Info A1, Sandiaga Akan Jadi Menteri Jokowi

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.