Grab Medan Uji Program Pembatas Driver

Transportasi online Grab di Kota Medan meluncurkan program yang bisa memberikan keamanan bagi penumpangnya di masa pandemi Covid-19.
Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatera Utara Nawal Edy Rahmayadi menjajal angkutan berbasis online Grab.(Foto: Tagar/Istimewa)

Medan - Transportasi online Grab di Kota Medan meluncurkan program yang bisa memberikan keamanan bagi penumpangnya. Program Grab Protect yang diluncurkan bisa menghindari penularan Covid-19 saat menggunakan jasa layanan GrabBike.

Para mitra Grab atau driver, juga dapat kembali membawa penumpang dan membantu perekonomian keluarga. Manajemen memberikan partisi (pembatas) plastik antara penumpang dan pengemudi. Tujuannya agar dapat menghindari kontak langsung, percikan cairan atau droplet antara pengemudi dan penumpang.

"Dengan program ini dapat mengatasi permasalahan dan rekan Grab dapat kembali bekerja membawa penumpang dan dapat membantu ekomomi keluarga," kata istri Gubsu, Nawal Edy Rahmayadi di kantor Grab Medan, kompleks CBD Polonia, Kecamatan Polonia, Medan pada Senin, 22 Juni 2020.

Nawal menyebut, masyarakat sudah tidak perlu khawatir untuk menggunakan jasa pengemudi online, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Dia menyebut, dengan jumlah positif Covid-19 yang terus bertambah, warga tetap harus waspada.

"Bagi penumpang yang tidak mengikuti protokol kesehatan saya harap bapak dan ibu dapat menolaknya," kata Nawal yang sempat menjajal Grab Bike yang sudah menggunakan Grab Protect.

Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Dinas Perhubungan Sumatera Utara Agustinus Panjaitan menyambut baik teknologi inovasi yang dilakukan Grab, karena sangat sesuai dengan upaya pemerintah dalam penanganan Covid-19.

Dengan menghadapi new normal ke dapan program yang diluncurkan Grab ini diharapkan menjadi motivasi bagi operator online lainnya untuk mengikuti.

Grab berinovasi dengan memunculkan armada dengan proteksi tambahan

"Sebelumnya khusus sepeda motor, kami melarang untuk mengangkut penumpang. Semoga dengan program ini dapat memberikan perlindungan bagi pengemudi dan penumpang dengan tetap menggunakan masker, baju tangan panjang dan mengunakan hand sanitizer serta tidak boleh bekerja bila tidak sehat," katanya.

City Manager Grab Medan Valencia mengatakan, program ini mengedepankan standar keamanan dan kesehatan untuk penumpang yang telah disediakan partisi serta disinfektan.

Untuk pengemudi sendiri setiap harinya harus mengisi formulir kesehatan secara online di aplikasi Grab sebelum melakukan pekerjaan. Manajemen juga menerapkan pembayaran secara online menggunakan aplikasi OVO.

"Kami sangat fokus dengan kesehatan dan keamanan yang diharapkan dapat mengantisipasi penyebaran Covid-19," katanya.

Sejak adanya Covid-19, terjadi penurunan penumpang yang cukup signifikan terhadap layanan Grab Car dan Grab Bike akibat adanya kekhawatiran masyarakat soal isu kebersihan, di mana masyarakat cenderung lebih selektif memilih media transportasi, kebersihan dan higienitas menjadi prioritas utama.

Begitu juga kebijakan social distancing yang diterapkan pemerintah berimbas pada penurunan aktivitas sehari-hari masyarakat.

“Grab berinovasi dengan memunculkan armada dengan proteksi tambahan berupa partisi separator dengan harapan mampu memberikan perlindungan dan rasa nyaman kepada setiap penumpang,” tandasnya.[]

Berita terkait
Gojek dan Grab Dilarang Masuk di Mapolrestabes Medan
Kepolisian melarang driver ojek online Gojek maupun Grab untuk masuk ke dalam Mapolrestabes Medan.
Grab Rilis Aplikasi Dukungan Karir untuk Pengemudi
Grab, perusahaan transportasi berbasis aplikasi akan meluncurkan aplikasi dukungan karir untuk mitra pengemudi.
Fitur Go Ride dan Grab Bike Hilang di PSBB Makassar
Dalam mendukung pelaksanaan PSBB di Makassar fitur utama layanan aplikasi ojek online Gojek dan Grab resmi dihapus untuk sementara waktu.