Google Perketat Iklan Pemilu Amerika Serikat

Google telah menghapus pencarian iklan yang meminta bayaran dari para pemilih yang bertujuan mendapatkan informasi peribadi soal pemilu di AS.
Logo Google. (Foto: Antara/Reuters)

Jakarta - Perusahaan Induk Google, Alphabet Inc, menyatakan telah menghapus pencarian iklan yang meminta bayaran dari para pemilih yang bertujuan mendapatkan informasi pribadi terkait pemilihan umum di Amerika Serikat (AS).

Juru bicara Google, dikutip Reuters, seperti dilansir Antara, Selasa, 30 Juni 2020, mengatakan lembaga nirlaba Tech Transparency Project masih menemukan iklan-iklan yang melanggar kebijakan mereka, dengan kata kunci atau keyword antara lain: "daftar untuk memilih", "memilih lewat email", dan "di mana letak TPS saya".

Tech Transparency Project melaporkan hampir sepertiga dari lebih 600 iklan yang ditemukan di Google Search membawa pengguna ke situs-situs yang meminta bayaran untuk mengambil data pribadi, memasang ekstensi berbahaya di peramban atau memberikan iklan menyesatkan lainnya.

Google menyatakan mereka belum mengetahui bagaimana iklan tersebut bisa lolos karena mereka meninjau secara otomatis dan manual. 

"Kami memiliki kebijakan yang ketat untuk melindungi pengguna dari informasi palsu tentang prosedur pemungutan suara dan jika menemukan iklan yang melanggar kebijakan kami serta berbahaya untuk pengguna, kami menghapus dan memblokir pengiklan untuk memasang iklan serupa," kata Google. 

Para penyelenggara platform media sosial diminta untuk mengatasi disinformasi menjelang Pemilu Presiden di Amerika Serikat pada November 2020.[]

Berita terkait
Simak Beberapa Perubahan di Google Photo Pekan Depan
Aplikasi penyimpanan dan pengelolaan foto, Google Photo, telah diperbarui oleh Google, kini lebih mudah dalam mencari foto kenangan.
Lagi, Cuitan Presiden Trump Bermasalah di Twitter
Twitter menemukan lagi cuitan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang bermasalah tentang kekerasan.
Ada Simbol Nazi, Facebook Hapus Iklan Politik Trump
Facebook telah menghapus postingan iklan kampanye politik yang diunggah oleh tim kampanye Donald Trump karena menggunakan simbol Nazi.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi