Jakarta - Twitter menemukan lagi cuitan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang bermasalah. Karena melanggar aturan, Twitter pun memberikan label pada tweet bermasalah tersebut.
Twitter memberi label cuitan Trump karena melanggar aturan yang berkaitan dengan kekerasan.
Presiden Trump melalui akun pribadi @realDonaldTrump mencuit soal "Autonomous Zone", setelah demonstran anti-rasisme menyatakan "Black House Autonomous Zone". Deklarasi tersebut terjadi setelah area Seattle diambil alih oleh aktivis bernama Capitol Hill Organized Protest atau Capitol Hill Autonomous Zone, di dean gerja St. John Episcopal dekat Gedung Putih.
"Tidak akan pernah ada 'Autonomous Zone" di Washington D.C, selama saya menjadi Presiden kalian. Jika mereka mencoba, mereka akan bertemu dengan tentara yang serius," kata Trump.
Twitter menandai cuitan tersebut sebagai ancaman sehingga menyembunyikan cuitan tersebut dari publik, tapi tidak dihapus.
Juru bicara Twitter menyatakan mereka sudah memberikan informasi kepada CEO Jack DOrsey sebelum memberikan label pada cuitan Trump tersebut.
Cuitan Presiden Trump juga pernah mendapatkan label yang menandakan bermasalah, tentang aksi protes menentang rasisme di AS yang dipicu kematian seorang kulit hitam George Floyd.
Twitter melabeli cuitan Trump sebagai "glorifikasi kekerasan" karena sang presiden menyatakan "ketika penjarahan dimulai, tembakan mulai," Reuters seperti dilansir Antara, Rabu, 24 Juni 2020.[]