Golkar Berpeluang Duduki Kursi Ketua MPR

Rebutan kursi Ketua MPR, Pakar Politik menilai Partai Golkar berpeluang menduduki kursi Ketua MPR.
Logo Partai Golkar

Jakarta - Pakar Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta Ujang Komarudin menanggapi tensi yang tinggi pada perebutan kursi Ketua MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat). Dia mengatakan melalui sistem paket jatah kursi Ketua MPR bisa terisi. Namun, kebijakan dari partai pendukung koalisi, menentukan apakah kekuasaan penuh akan dikendalikan koalisi Joko Widodo (Jokowi), atau sebaliknya.

Ujang menjelaskan fraksi partai politik yang ada di Senayan bisa berkompromi untuk menentukan siapa yang diusung menjadi calon ketua dan wakil ketua MPR dalam satu paket. Paket ini ditentukan melalui musyawarah dengan melibatkan anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dan DPD (Dewan Perwakilan Daerah). 

Setelah itu, menurut Ujang, seluruh anggota MPR menggelar sidang untuk menentukan paket mana yang dipilih sebagai pimpinan. 

Pemilihan bisa dilakukan dengan cara voting, jika para anggota DPR dan DPD itu telah setuju melakukan musyawarah. Peran dari ketua partai berperan penting dalam melakukan lobi-lobi kepada Jokowi, yang merupakan pemegang keputusan.

Ketua dari setiap partai ini harus segera membahas dan menetukan. Tapi kalau menurut saya untuk PAN sangat kecil peluangnya, secara perolehan suara kecil. Pemenang pemilu bisa jadi tolak ukur. Secara posisi, Golkar bisa karena perolehannya paling besar, setelah PDIP.

"Sistem paket ini, paket 1 dan 2 kan kalau MPR. Kalau ketua DPR ditentukan dari partai pemenang pemilu. Jadi DPR sudah clear tidak ada pembahasan lagi. Sedangkan DPR dan DPD bisa mengajukan sistem paket. Kebijakannya mau yang seperti apa, apakah nantinya akan mengambil koalisi 02 atau Jokowi", kata Ujang saat dihubungi Tagar, Jum'at, 19 Juli 2019.

Pria bergelar Doktor yang juga menjabat sebagai staff khusus DPR RI ini mengungkapkan agar para petinggi partai politik segera membahas hal ini. Ujang mengatakan cara cepat untuk dapat memutuskan partai mana yang berhak menduduki jabatan Ketua MPR ialah partai yang mendapatkan suara terbanyak kedua setelah PDI Perjuangan.

"Ketua dari setiap partai ini harus segera membahas dan menetukan. Tapi kalau menurut saya untuk PAN sangat kecil peluangnya, secara perolehan suara kecil. Pemenang pemilu bisa jadi tolak ukur. Secara posisi, Golkar bisa karena perolehannya paling besar, setelah PDIP", tutur dia.

Ujang juga menyarankan kalau perebutan kursi Ketua MPR ini harus segera diputuskan, mengingat waktu pelantikan kurang dari tiga bulan lagi. []

Baca juga:

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.