Gerindra Sebut Bahan Baku Obat Corona Banyak di Indonesia

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan bahan baku untuk obat pasien virus corona banyak terdapat di Indonesia.
Simulasi penanganan pasien Covid-19 di RSUD dr Soeselo, Kabupaten Tegal, belum lama ini. Pasien corona yang dirawat di Pekalongan diketahui sempat berkunjung ke keluarganya di Kabupaten Pemalang. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan bahan baku obat untuk pasien corona banyak terdapat di Indonesia. Sebab itu, dia mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan bawahannya untuk meneliti hingga mendapatkan obat virus corona atau Covid-19 untuk kebutuhan di Tanah Air. 

Arief mengatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) harus disinergikan untuk mewujudkan rencana tersebut.

"Presiden harus perintahkan Menteri Pendidikan dan Menristek, LIPI untuk melakukan pembuatan obat pencegah Covid-19, dengan bahan baku yang pasti banyak di Indonesia untuk menyelamatkan masyarakat," kata Arief lewat keterangan tertulis yang diterima Tagar, Selasa, 7 April 2020.

Baca juga:

Sebagai Mendikbud, kata Arief, Nadiem dapat mengakomodir kampus-kampus ternama yang memiliki mahasiswa dan alumnus berprestasi untuk mengembangkan hingga menciptakan kebutuhan di tengah darurat pandemi Covid-19.

"Menteri Pendidikan memerintahkan pusat penelitian kampus kampus negeri dan swasta untuk melakukan penelitian dan pembuatan obat anticovid, dan mengelontorkan dana penanggulangan Covid-19 ke kampus-kampus," ujar Arief.

Arief mengatakan tindakan itu patut dilakukan mengingat kasus positif corona di Tanah Air yang terus merangkak naik.

RS PertaminaMenteri BUMN Erick Thohir (tengah) berbincang dengan petugas medis saat mengecek kesiapan di salah satu ruang modular di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin, 6 April 2020. Rumah Sakit darurat COVID-19 tersebut berkapasitas sebanyak 160 tempat tidur dalam ruangan dan 65 kamar isolasi bertekanan negatif untuk merawat pasien positif COVID-19 sesuai standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Senin, 6 April 2020, pukul 12.00 WIB, angka pasien positif corona melonjak menjadi 2.491 orang dari Minggu, 5 April 2020, berjumlah 2.273 orang. Itu berarti jumlah itu naik 218 kasus dari hari sebelumnya.

"Kita dapatkan penambahan kasus baru konfirmasi positif Covid-19 dari pemeriksaan dengan menggunakan metode PCR bukan rapid test sebanyak 218 kasus baru sehingga total 2.491," ucap Juru Bicara Pemerintah untuk virus corona Achmad Yurianto di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin, 6 April 2020.

Peningkatan juga terus terjadi pada angka kematian pasien Covid-19 di Indonesia. Sampai 6 April 2020, tercatat sudah 209 pasien positif Covid-19 meninggal dunia di Tanah Air.

Angka kematian pasien positif virus corona juga terus merangkak naik hingga Senin, 6 April 2020, tercatat 209 orang meninggal dunia. Sementara pasien yang berhasil sembuh bertambah menjadi 192 orang. []

Berita terkait
Jokowi Guyur Warga Terkena Imbas Corona Rp 110 Triliun
Presiden Jokowi akan menggelontorkan Rp 110 triliun untuk mengurangi beban masyarakat imbas pandemi virus corona.
Jokowi Ungkap Alasan Wajibkan Masyarakat Pakai Masker
Presiden Jokowi mengungkap alasan kenapa masyarakat wajib menggunakan masker saat keluar rumah.
Kasihan Koruptor, Jokowi: Pembebasan untuk Napi Umum
Presiden Jokowi menegaskan narapidana korupsi berusia 60 tahun ke atas tak akan dibebaskan lewat revisi PP 99/2012.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.