Gereja di Banyuwangi Salurkan Bantuan ke Ponpes

Gereja Katolik Santo Paulus Jajag juga mendoakan santri dan pengurus Ponpes Darussalam Blokagung pulih dan sembuh dari Covid-19.
Pengurus Gereja Santo Paulus Jajag mengirimkan bantuan ke Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi untuk santri yang menjalani karantina. (Foto: Istimewa/Tagar/Hermawan)

Banyuwangi - Kebersamaan antar umat beragama ditunjukkan Gereja Katolik Santo Paulus Jajang, Banyuwangi saat menyalurkan bantuan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Blokagung yang saat ini menjalani karantina. Karantina dilakukan setelah Ponpes Darussalam menjadi klaster penyebaran Covid-19. 

Pastor Paroki Gereja Katolik Santo Paulus Jajag, Romo Fadjar Tedjo Soekarno mengatakan bantuan sebagai bentuk kepedulian umat Katolik terhadap Ponpes Darussalam. Ia mengaku umat Katolik di Banyuwangi juga ikut prihatin atas kondisi yang sedang menimpa para santri.

Tidak usah saling menyalahkan atas kondisi ini. Justru harus ada solusi yang tepat untuk mengatasi kondisi saat ini.

“Penanganan Covid-19 itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Sebagai bangsa yang beriman, mari sama-sama kita memanjatkan doa, menurut keyakinan kita masing-masing untuk kesembuhan para santri yang saat ini sedang berjuang melawan virus Corona,” ujar Romo Fadjar Jumat, 4 September 2020

Romo Fadjar mengharapkan agar tidak ada lagi pihak yang saling menyalahkan, dalam upaya penanganan Covid-19 di klaster pondok pesantren. Perlu solusi dan kebersamaan dengan sejumlah pihak agar penanganan Covid-19 di Ponpes Darussalam bisa cepat diselesaikan. 

“Tidak usah saling menyalahkan atas kondisi ini. Justru harus ada solusi yang tepat untuk mengatasi kondisi saat ini. Sehingga santri yang dinyatakan posistif bisa segera pulih,” kata Romo Fadjar

Adapun bantuan dibawa para pengurus Gereja Katolik Santo Paulus Jajag antara lain berupa 50 kardus pembalut untuk 2500 santri putri dan sejumlah kebutuhan pokok bagi operasional dapur umum. 

“Yang sudah kita kirimkan ke pesantren Blokagung ada pembalut ya untuk kebutuhan santri putri itu penting. Selain itu, sayur mayur dan sejumlah kebutuhan dapur juga kita kirim ke pesantren. Semua itu bantuan dari umat Katolik yang kita koordinir untuk membantu saudara kita di pesantren,” kata Fajar.

Romo Fadjar menambahkan bantuan kemanusian untuk Covid-19 dari umat Katolik ini, sebenarnya tidak hanya untuk pondok pesantren saja. Akan tetapi, juga untuk masyarakat umum yang terdampak Covid-19 di Banyuwangi. 

Gereja Katolik Santio Paulus telah mendirikan posko bantuan Covid-19 tersebut sejak awal pandemi covid-19 terjadi di Kabupaten Banyuwangi

“Bantuan covid-19 dari umat Katolik ini tidak hanya kita khususkan untuk pondok pesantren saja, tapi juga bisa untuk umum. Hanya saja untuk saat ini saudara- saudara kita di pesantren sangat membutuhkan bantuan. Sehingga kita sebagai umat beragama harus membantu mereka yang sedang mengalami musibah” tutur Romo Fadjar

Di Kabupaten Banyuwangi, sendiri hingga hari ini 3 September 2020, ada 830 kasus konfirmasi Covid-19. Dari jumlah tersebut, 103 pasien dinyatakan sembuh, 13 orang meninggal dunia dan 714 orang masih dalam perawatan. 

Dengan jumlah kasus konfirmasi Covid-19 yang terus meningkat, Kabupaten Ujung Timur Pulau Jawa ini, telah masuk zona merah atau daerah dengan sebaran tinggi covid-19. [] 

Berita terkait
Positif Covid-19, Sekda Banyuwangi Diisolasi
Bupati Banyuwangi mengonfirmasi jika Sekda terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini Sekda Mujiono menjalani isolasi di RSUD Blambangan.
Khofifah Dukung Banyuwangi Tangani Klaster Ponpes
Pemprov Jatim turun memberikan dukungan sistem kepada Pemkab Banyuwangi untuk menangani klaster Ponpes Darussalam Blokagung.
Karantina, Menu Makanan Santri Ponpes di Banyuwangi
Pemkab Banyuwangi menyiapkan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk konsumsi santri di Ponpes Darussalam Blokagung selama menjalani karantina wilayah.