Maros - Geopark Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan, secara resmi diajukan bergabung dengan UNESCO Global Geopark (UGG). Pengajuan itu dilakukan lantaran Geopark Maros-Pangkep dianggap telah memenuhi syarat untuk masuk dalam global geopark.
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menyebut bahwa Geopark Maros-Pangkep sudah memenuhi standar untuk bergabung dengan UNESCO Global Geopark (UGG). Dengan demikian Nurdin meminta semua pihak untuk konsisten untuk tetap menjaga keaslian dari cagar budaya dimiliki.
Geopark Maros-Pangkep ini memiliki banyak destinasi wisata. Makanya harus betul-betul dijaga keaslian dan kearifan lokalnya.
“Karena sudah memenuhi standar untuk diajukan, saya hanya mengingatkan agar fungsinya tidak ubah oleh pengembang. Boleh melakukan pembangunan tapi tidak boleh mengubah keasliannya,” ujar Nurdin dalam keterangannya kepada Tagar, Kamis, 6 Agustus 2020.
Baca juga:
- Geopark Maros Pangkep Diusul Masuk UNESCO
- Geopark Ijen Banyuwangi Resmi Diusulkan Masuk UNESCO
- Badan Geopark Toba Harus Dikelola Orang Profesioal
Nurdin menambahkan pembangunan infrastruktur bisa dilakukan secara berkesinambungan, tetapi tetap memperhatikan dan menjaga keaslian situs budaya tersebut sebagai bagian dari kearifan lokalnya.
"Geopark Maros-Pangkep ini memiliki banyak destinasi wisata. Makanya harus betul-betul dijaga keaslian dan kearifan lokalnya,” katanya.
Mantan Bupati Bantaeng itu mengingatkan agar jangan sampai karena kita membangun kawasan wisata tapi mengubah fungsi. Menurutnya langkah yang tepat untuk menjaga hal tersebut yakni menyayangi alam dengan segala upaya.
“Yang terpenting, Geopark Maros Pangkep dapat mendorong kesejahteraan masyarakat setempat. Makanya saya sering mengatakan bahwa kalau mau disayangi oleh alam kita harus lebih menyayangi alam itu, makanya alam ini kita harus muliakan," jelasnya.
General Manajer Geopark Maros-Pangkep, Dedi Irfan berharap, Maros Pangkep segera mejadi pariwisata dunia setelah hutan batu yang terletak di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung ini gabung ke Geopark dunia.
"Mudah-mudahan tahun depan akan ada proses asesmen," ujar Irfan.[]