Jakarta – Dua dari 17 warga Amerika Serikat (AS) dan Kanada, yang tergabung dalam sebuah kelompok misionaris, yang disandera di Haiti pada bulan lalu, telah dibebaskan, demikian informasi yang dilansir oleh organisasi yang mengatur perjalanan kelompok tersebut ke negara Karibia itu pada Minggu, 21 November 2021, tanpa merincikan hal tersebut lebih detail.
"Kami mendapat informasi bahwa dua di antara para sandera di Haiti dibebaskan," kata organisasi Christian Aid Ministries yang berbasis di Ohio. AS, dalam pernyataannya.
Ke-16 warga AS dan seorang warga Kanada, termasuk diantaranya lima orang anak, diculik pada Oktober 2021 setelah mengunjungi sebuah panti asuhan.
Insiden itu menyorot isu penculikan yang mengerikan yang terjadi di Haiti, di mana situasi keamanan di negara tersebut semakin memburuk di tengah krisis ekonomi dan politik yang melanda serta jumlah kekerasan yang terus meningkat.
Letak geografis Haiti (Foto: worldatlas.com)
Para pejabat Haiti belum segera menjawab permintaan untuk berkomentar mengenai update terbaru dari kasus ini.
Pihak berwenang sebelumnya mengatakan sebuah geng yang dijuluki 400 Mawozo telah menuntut uang tebusan sebesar satu juta dolar per orang. Seorang pria yang mengaku sebagai pemimpin geng mengatakan dalam sebuah video yang diunggah ke YouTube pada bulan Oktober 2021 lalu, mengancam akan membunuh sandera apabila tuntutannya tak dipenuhi (vm/lt)/Reuters/voaindonesia.com. []
Dalang Penculikan Kelompok Misionaris AS di Haiti
Daniel Foote, Utusan Khusus Amerika untuk Haiti Mundur
Dideportasi AS Warga Haiti Hadapi Situasi yang Berbahaya
Wapres AS Serukan Kerja Sama AS dan Meksiko Kurangi Imigran
