Jakarta - Politisi Democratic Party of Korea, Han Jeong, menyatakan tingginya utang para generasi milenial Korsel berkaitan dengan investasi mata uang kripto.
"Mereka meminjam dalam jumlah besar untuk membeli real estate. Generasi muda ini juga mengubur dirinya sendiri dengan investasi saham serta membeli mata uang kripto," demikian pernyataannya, dikutip Kamis, 5 Agustus 2021.
Han Jeong mendesak agar ada upaya sehingga para anak muda ini tidak terjebak utang dan tidak mampu membayarnya.
Salah satu alasan kenapa anak muda Korea mengincar saham dan Bitcoin atau mata uang kripto lainnya adalah agar cepat kaya.
"Di Korea, anak muda usia 20-an tahun hanya punya dua cara untuk kaya, yaitu memenangkan lotere atau berdagang saham. Kami tahu tidak akan pernah menjadi kaya hanya dengan gaji, tidak cukup untuk membeli rumah," ucap seorang anak muda di sana.
Saham dan juga mata uang kripto memang dapat memberikan timbal balik yang besar. Namun demikian, Bitcoin dan kawan-kawan juga berisiko tinggi karena harganya bisa naik turun dalam waktu sangat cepat.
Financial Supervisory Service (FSS) Korsel mengungap bahwa generasi milenial Korea Selatan yang lahir di tahun 1980-an, banyak terjerat utang akibat investasi aset kripto.
Sebagaimana dilansir Coin Telegraph, Financial Supervisory Service (FSS) menunjukkan data tahun 2019 generasi lebih muda mencakup 33,7 % dari seluruh utang rumah tangga di Korea.
Di Korea, anak muda usia 20-an tahun hanya punya dua cara untuk kaya, yaitu memenangkan lotere atau berdagang saham.
Namun persentase itu meningkat menjadi 45,5% di 2020 dan 50% di 2021. Artinya, kaum muda ini makin banyak meminjam duit.
Utang generasi muda ke bank meningkat sangat tinggi dari USD 3,8 miliar di Maret 2020 menjadi USD 22,6 miliar di Maret 2021.
Investasi pada aset kripto semacam Bitcoin memang menjadi salah satu pilihan menggiurkan bagi anak muda saat ini. []
Baca Juga: IMF: Kripto Tidak Mungkin jadi Uang Resmi Negara!