Gelombang Panas Ekstrem Tewaskan Puluhan Warga India

Sebagian besar korban tewas adalah lansia yang memiliki riwayat penyakit yang diduga diperburuk oleh cuaca panas ekstrem
Ilustrasi - Akibat gelombang panas ekstrem, setidaknya 96 orang tewas di India (Foto: dw.com/id - Subash Shrestha)

TAGAR.id, India - Dalam beberapa hari terakhir ini setidaknya 96 orang tewas di dua negara bagian terpadat India. Sebagian besar korban tewas adalah lansia yang memiliki riwayat penyakit yang diduga diperburuk oleh cuaca panas ekstrem.

Sedikitnya 96 orang tewas di dua negara bagian terpadat India dalam beberapa hari terakhir saat sejumlah wilayah di negara tersebut terguncang akibat gelombang panas ekstrem, kata para pejabat setempat pada hari Minggu, 18 Juni 2023. Kematian itu tercatat di Uttar Pradesh di utara, dan Bihar di timur.

Pihak berwenang di dua negara bagian terpadat itu pun menghimbau warga yang berusia di atas 60 tahun dan penyintas berbagai macam penyakit, untuk tetap berada di dalam rumah pada siang hari.

Sebagian besar korban merupakan lansia

Sekitar 54 korban yang tewas di Uttar Pradesh, dilaporkan terjadi di distrik Ballia, yakni sekitar 300 km sebelah tenggara Lucknow, yang merupakan ibukota negara bagian tersebut.

Pihak berwenang menemukan fakta bahwa sebagian besar para korban yang meninggal dunia berusia di atas 60 tahun atau kelompok lansia, yang sebelumnya memiliki riwayat kesehatan tertentu, yang semakin diperburuk akibat cuaca panas ekstrem.

S. K. Yadav, seorang petugas medis di Ballia, mengatakan bahwa dalam tiga hari terakhir, setidaknya 300 pasien telah dirawat di rumah sakit, dengan keluhan berbagai penyakit yang diperburuk oleh suhu cuaca yang memanas.

Akibat gentingnya situasi tersebut, pihak berwenang telah membatalkan pengajuan cuti para petugas medis di Ballia dan menyediakan tempat tidur tambahan, yakni bangsal darurat di rumah sakit, demi mengakomodasi pasien yang terus berdatangan.

korban tewas akibat cuaca panasIlustrasi - Sebanyak 54 korban yang tewas berasal dari wilayah Uttar Pradesh, India (Foto: dw.com/id - Sanjay KANOJIA/AFP)

Ada peningkatan jumlah pasien

Para pejabat mengatakan bahwa sebagian besar pasien yang dirawat juga berusia 60 tahun ke atas, dengan beberapa gejala, seperti demam tinggi, muntah-muntah, diare, kesulitan bernapas dan masalah-masalah yang berhubungan dengan jantung.

Seorang warga Ballia, R.S. Pathak, yang baru kehilangan ayahnya pada hari Sabtu (17/06), menyaksikan bahwa benar adanya peningkatan arus pasien di bangsal darurat rumah sakit, saat dia tengah merawat ayahnya.

"Ini tidak pernah terjadi sebelumnya di Ballia. Saya belum pernah melihat orang meninggal karena panas, dalam jumlah yang begitu besar," katanya. "Warga takut untuk keluar rumah. Jalanan dan pasar juga sebagian besar kini sepi."

Ballia, hingga bagian tengah dan timur Uttar Pradesh, kini memang tengah bergulat dengan cuaca ekstrem panas yang begitu menyengat.

korban gelobang panas di indiaSeorang pria tua dibawa ke rumah sakit di distrik Ballia, Negara Bagian Uttar Pradesh utara, India,18 Juni 2023, karena gelombang panas. (Foto: ctvnews.ca/AP)

Suhu panas melampaui kisaran normal

Pada hari Minggu, 18 Juni 2023, India mencatat suhu maksimum 43 derajat Celcius, di mana angka tersebut telah melampaui kisaran normal sebesar lima derajat. Sementara kelembaban relatif tercatat sebesar 25 persen, mengintensifkan dampak dari cuaca panas tersebut.

Atul Kumar Singh, seorang ilmuwan dari Departemen Meteorologi India (IMD) mengatakan bahwa suhu di seluruh negara bagian itu kini berada di atas normal. Singh menambahkan bahwa, "tidak ada bantuan yang diperkirakan datang dalam 24 jam ke depan".

IMD turut mengeluarkan peringatan yang menyatakan bahwa kondisi gelombang panas ekstrem di India akan berlangsung hingga 19 Juni, termasuk di beberapa bagian Uttar Pradesh.

Menteri kesehatan negara bagian tersebut, Brijesh Pathak, mengatakan bahwa pihaknya telah membuka investigasi mengenai penyebab kematian "begitu banyak orang" di Ballia.

Di bagian timur Bihar, panas terik telah menyebabkan setidaknya 42 kematian dalam dua hari terakhir. 35 diantaranya meninggal di dua rumah sakit di ibukota negara bagian Patna, di mana lebih dari 200 pasien dirawat karena menderita diare dan muntah-muntah ekstrem.

Bahkan pada hari Sabtu, 17 Juni 2023, lalu, Patna mencatat suhu panas ekstrem mencapai hingga 44,7 derajat Celcius. [kp/gtp (AP)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Gelombang Panas Membuat Kekeringan di Asia Tenggara
Belakangan, muka air danau menyusut tajam didera serangkaian gelombang panas, dengan rekor suhu tertinggi dicatat pada Mei silam
0
Belajar Menghadapi Cuaca Ekstrem Panas dari Warga Timur Tengah
Para ahli mengatakan wilayah tersebut dapat mengajari kita banyak hal tentang menghadapi panas yang ekstrem