Gelagat Masa Depan Prabowo dan Jokowi dalam Pemerintah

Prabowo bertemu Jokowi kemudian bertemu Megawati Soekarnoputri. Bagaimana bentuk konkret masa depan hubungan Prabowo dan Jokowi?
Jokowi dan Prabowo bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus,Jakarta Selatan, Sabtu, 13 Juli 2019. (Foto: Facebook/Presiden Joko Widodo)

Jakarta - Presiden Joko Widodo akrab disapa Jokowi akan mempersilakan Prabowo dan Partai Gerindra menjadi bagian dari koalisi pendukung pemerintahan.

Hal tersebut merupakan prediksi akademisi dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Mikhael Raja Muda Bataona.

"Langkah ini akan dilakukan Jokowi untuk memuliakan posisi Gerindra di mata para pengikut mereka," kata Mikhael Bataona seperti dilansir dari Antara, Senin, 29 Juli 2019.

Bataona mengemukakan hal itu menanggapi pertemuan Megawati-Prabowo dan kemungkinan bergabungnya Gerindra dalam mendukung pemerintahan Jokowi-Amin.

Langkah ini akan dilakukan Jokowi untuk memuliakan posisi Gerindra di mata para pengikut mereka.

"Tentang koalisi, saya memprediksi Jokowi akan mempersilakan Gerindra menjadi bagian dari koalisi," kata dosen ilmu Komunikasi Politik dan Sistem Politik Indonesia, serta Ilmu Teori Kritis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unwira Kupang itu.

Jokowi memberi pesan Gerindra akan diterima dengan senang hati di kubu pemerintahan, kata Mikhael.

Ia juga memprediksi Partai Demokrat akan masuk dalam koalisi pemerintahan dalam waktu dekat.

"Itu sudah level lampu hijau," katanya.

Jokowi ingin menjaga hubungan baik dengan SBY. Dan rekonsiliasi simbolik Mega-SBY pada bulan sebelumnya saat Lebaran akan diwujudkan dengan memberi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepercayaan di kabinet baru. Demikian disampaikan Mikhael Raja Muda Bataona. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.