Gejala Saraf Kejepit dan Pencegahannya

Saraf kejepit salah satu penyakit yang bisa merusak saraf secara permanen. Bagaimana gejala dan pencegahannya?
Ilustrasi saraf kejepit. (Foto: alodokter)

Jakarta - Saraf kejepit tidak bisa disepelekan, jika terus menerus dibiarkan tertekan, lama-kelamaan saraf bisa menjadi rusak secara permanen. 

Gejala saraf kejepit bisa berbeda dengan yang dialami oleh orang lain. Begitu juga dengan dengan intensitas keparahannya, tidak akan sama persis. 

Berikut Tagar rangkumkan dari laman hellosehat, gejala saraf kejepit.

1. Rasa Sakit yang Menusuk

Rasa sakit akibat saraf kejepit berbeda dengan keseleo atau terkilir. yang rasa sakitnya tumpul dan hanya terpusat pada sendi yang membengkak.

Biasanya saraf kejepit menimbulkan rasa tidak nyaman di ujung lokasi saraf yang meradang. Misalnya jika saraf yang terjepit adalah saraf sciatic yang berada di punggung bawah, maka rasa sakitnya justru akan muncul di bagian kaki.

Rasa sakitnya seperti nyeri tajam ditusuk-tusuk jarum yang diikuti sensasi seperti terbakar.

2. Mati Rasa Pada Area Tubuh Tertentu

Mati rasa atau kurang peka pada area tubuh tertentu bisa menjadi tanda dari saraf terjepit. Biasanya disebabkan karena adanya tekanan pada aliran darah di saraf. 

Tekanan besar itu nantinya akan menghambat aliran darah, mengurangi kadar oksigen pada sel-sel saraf, sehingga kemampuan saraf menjadi terganggu.

3. Sering Kesemutan Pada Tangan atau Kaki

Kesemutan atau parastesia bisa terjadi pada siapa aja. Kondisi yang menjadi tanda saraf akan mendapatkan tekanan besar yang menghambat aliran darah. 

Biasanya terjadi saat kaki atau tangan terlipat dalam waktu yang cukup lama. Kondisi ini akan membaik dengan menggerak-gerakan bagian yang kesemutan.

Namun, parastesia hanya terjadi jika saraf terus-menerus mendapat tekanan. Jika sering terjadi, tapi tidak jelas apa penyebabnya, bisa jadi ini merupakan tanda saraf kejepit.

4. Otot di Area Tubuh Tertentu Jadi Lemah

Kelemahan pada otot bisa menjadi tanda salah satu saraf motorik mengalami banyak tekanan dan terjepit. Kondisi ini memberi sinyal pada tubuh bahwa otot yang terhubung dengan saraf tidak dapat bekerja dengan baik.

Jika kondisi ini disertai dengan gejala lain seperti masalah koordinasi atau kesulitan bernapas, kemungkinan besar menandakan adanya penyakit lain, seperti serangan jantung, stroke, atau multiple sclerosis.

Untungnya, gejala saraf kejepit hanya terjadi dalam waktu singkat dan akan normal kembali setelah tekanan pada saraf perlahan berkurang, misalnya dengan dikompres.

Mengatasi Saraf Kejepit

Pengobatan yang dilakukan untuk saraf kejepit berbeda-beda, tergantung pada seberapa berat rasa sakit, begitu juga dengan lamanya pengobatan yang dilakukan. 

Pada saat melakukan pengobatan akan diminta untuk mengistirahatkan bagian yang cedera, dan menghindari aktivitas yang akan membuat gejala memburuk.

Bila gejala menetap dan sakit menjadi parah perlu segera mengunjungi dokter. Karena akan memerlukan satu atau lebih pengobatan untuk mengecilkan jaringan yang membengkak di sekitar saraf.

Obat yang dapat digunakan:

  • Aspirin, ibuprofen, dan naproxen untuk mengurangi pembengkakan
  • Kortikosteroid oral untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak
  • Injeksi steroid untuk mengurangi bengkak, tapi Anda akan mengalami peradangan sebelum akhirnya sembuh

Pada kasus yang berat, saraf  memerlukan pemotongan beberapa material, seperti:

  • Jaringan parut
  • Material cakram
  • Bagian tulang
Berita terkait
Tujuh Khasiat Buah Pala untuk Kesehatan
Buah pala selain untuk olahan makanan ternyata memiliki banyak khasiat untuk kesehatan, apa saja?
Tujuh Tips Menjaga Kesehatan Saat Musim Hujan Tiba
Musim hujan telah tiba untuk itu penting menjaga kesehatan saat pergantian musim. Berikut Tagar bagikan tips agar terhindar dari penyakit.
Lima Penyakit Mematikan Bisa Membunuh Wanita
Kaum hawa harus waspada dengan penyakit mematikan yang bisa mengancam kesehatan, penyakit apa sajakah itu?
0
Juventus Bertandang ke Fiorentina di Serie A Italia pada 6 November 2023 Pukul 01.45 WIB Ini Prediksinya
Inter kokoh di puncak klasemen Serie A Italia dengan 28 poin, sementara Juventus di posisi ke-2 dengan 23 poin