Geger Perempuan Meninggal Mendadak di Yogyakarta

Perempuan 56 tahun, tiba-tiba terjatuh dari motor yang dikendarainya di Yogyakarta. Badannya lemas lalu meninggal di lokasi kejadian.
Tim medis PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta saat mengevakuasi jenazah Mujiwati yang meninggal mendadak, Senin, 27 Juli 2020 (Foto Dok Humas Polresta Yogyakarta/Tagar/Evi Nur Afiah).

Yogyakarta - Seorang perempuan paruh baya bernama Mujiwati, 56 tahun, membuat geger warga Kelurahan Notoprajan, Dusun Gendingan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta. Pasalnya perempuan yang belum sempat menikah ini mendadak lemas lalu meninggal dunia, Senin, 27 Juli 2020.

Kapolsek Ngampilan Komisaris Polisi (Kompol) Hendro Wahyoni mengatakan, Mujiwati meninggal di jalan saat menggendarai sepeda motor. Dirinya hendak membeli makanan di warung yang tak jauh dari rumahnya. Peristiwa terjadi pada pukul 08.00 WIB. "Iya betul ada orang meninggal. Korban diduga menderita penyakit jantung," katanya saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Senin, 27 Juli 2020.

Hendro mengatakan, sebelum kejadian, Mujiwati pamit keluar rumah dengan tujuan akan beli makanan menggunakan sepeda motor. Namun di tengah perjalanan, Mujiwati tiba-tiba jatuh lemas. Peristiwa itu diketahui oleh saksi Hariadi Budi Santosa, umur 43 tahun.

Saat itu korban sudah jatuh dengan posisi duduk bersandar di sepeda motor. Korban saat itu masih sadarkan diri. Korban merayap dan berpegangan ke sepeda motor, namun sudah tidak kuat lagi berdiri kemudian jatuh lagi ke jalan lalu pingsan.

Meninggal Mendadak di YogyakartaTim medis PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta saat mengevakuasi jenazah Mujiwati yang meninggal mendadak, Senin, 27 Juli 2020 (Foto Dok Humas Polresta Yogyakarta/Tagar/Evi Nur Afiah).

Melihat hal tersebut, Hariadi lalu mendekat ke arah korban tetapi tidak menyentuhnya karena takut terjadi sesuatu. "Saksi akhirnya meminta bantuan warga lain untuk mengangkat korban dari jalan. Selanjutnya korban didudukkan di kursi sofa di rumah warga," ucapnya.

Saat Hariadi mengecek saluran pernafasannya, Mujiwati sudah tidak bernafas. Kemudian Hariadi meminta tolong warga lain untuk menghubungi polisi serta dokter puskesmas. Beberapa menit kemudian dokter Puskesmas Ngampilan, Kota Yogyakarta beserta polisi tiba di tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung memeriksa korban.

Saksi akhirnya meminta bantuan warga lain untuk mengangkat korban dari jalan. Selanjutnya korban didudukkan di kursi sofa di rumah warga.

Hasil pemeriksaan secara visual dan pengecekkan urat nadi, perempuan yang belum membina rumah tangga ini sudah menghembuskan nafas beberapa menit yang lalu. Tim medis juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Mujiwati.

Petugas medis yang mengevakuasi Mujiwati menggunakan pakaian standar Covid-19. Selanjutnya Mujiwati di bawa kerumah sakit PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, Mujiwati memiliki sifat pendiam. Selama hidupnya, almarhum tidak pernah bercerita ke orang lain tentang penyakitnya.

"Korban sampai meninggal dunia hidupnya belum pernah nikah. Untuk sementara korban meninggal dunia karena sakit, dan setelah dicek oleh dokter puskesmas secara fisik luar tidak ditemukan jejak penganiayaan atau luka," ujarnya. []

Berita terkait
Goweser Meninggal di Pinggir Selokan Mataram Sleman
Goweser meninggal saat istirahat dari perjalanan bersama rombongan pesepeda. Dia meninggal di gubug pinggir Selokan Mataram Sleman, Yogyakarta.
Kecelakaan Maut Jelang Magrib di Sleman, 1 Meninggal
Kecelakaan maut melibatkan satu mobil dan tiga motor terjadi di Sleman, Yogyakarta. Satu orang meninggal dan lainnya luka-luka.
Batuk di Bus, Pria Misterius Meninggal di RSUD Wates
Penumpang bus diturunkan setelah batuk-batuk. Setelah dirawat di RSUD Wates, Kulon Progo, pria misterius itu meninggal dunia.