Sleman - Seorang pria pengayuh sepeda meninggal dunia di pinggir Selokan Mataram, Dusun Senoboyo, Banyurejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu, 26 Juli 2020. Saat menghembuskan nafas terakhir, pria bernama Harun Irwanto, 58 tahun ini dalam keadaan duduk bersandar di dekat sepedanya. Goweser yang meninggal ini warga Gunungkidul yang berdomisili di Sinduadi, Mlati, Sleman.
Kapolsek Tempel Komisaris Polisi Solichul Ansor mengatakan, Harun pertama kali ditemukan meninggal oleh rombongan goweser yang tak lain adalah rekannya. Harun meninggal diduga karena penyakit lemah jantung.
"Iya betul ada pesepeda yang ditemukan meninggal di jalan. Korban atas nama Harun yang bekerja sebagai buruh harian lepas," kata Kapolsek Tempel Kompol Solichul Ansor saat dikonfirmasi wartawan, Minggu, 26 Juli 2020.
Dia mengatakan, peristiwa bermula saat Harun dan rombongan pesepeda menggelar olah raga bersama-sama. Kegiatan dimulai sekitar pukul 06.30 WIB. Rombongan goweser menyiapkan lokasi yang dituju, di antaranya pergi ke wilayah Bligo. Sekitar pukul 09.00 WIB Harun bersama rombongan goweser memutuskan pulang ke rumah masing-masing.
Iya betul ada pesepeda yang ditemukan meninggal di jalan. Korban atas nama Harun yang bekerja sebagai buruh harian lepas.
"Kebetulan korban naik sepeda lebih dulu, sesampai di TKP (Dusun Senoboyo Banyurejo) korban menunggu rombongannya di gubug pinggir Selokan Mataram. Harun duduk bersandar di tiang gubug," ucapnya.
Saat rombongan tiba di lokasi mengira Harun sedang tertidur karena kelelahan. Mereka pun mencoba membangunkannya, ternyata Harun sudah meninggal dunia. Sontak peristiwa tersebut membuat rombongan terkejut.
Mengetahui hal itu, rombongan langsung melapor ke Polsek Tempel. Selanjutnya, petugas kepolisian datang bersama tim Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman untuk mengevakusi korban dan membawanya ke rumah duka. Diduga Harun meninggal karena lemah jantung. []