Gas Beracun Kawah Ijen Telan 30 Korban, BPBD Siapkan Titik Pengungsian

Gas beracun Kawah Ijen telan 30 korban, BPBD siapkan titik pengungsian. Tercatat 30 orang masih menjalani perawatan medis, rata-rata mengalami sesak nafas.
KORBAN GAS BERACUN GUNUNG IJEN: Korban gas beracun Gunung Ijen dirawat di Puskesmas Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (22/3) dini hari. Sebanyak 27 warga lereng Gunung Ijen di tiga dusun yaitu, Dusun Margahayu, Dusun Watu Capil dan Dusun Curah Macan, Desa Sempol mengungsi dan dirawat di Puskesmas Kecamatan Ijen akibat terpapar gas beracun. (Foto: Ant/Seno)

Bondowoso, (Tagar 22/3/2018) – Tiga titik pengungsian bagi warga terdampak gas beracun Kawah Gunung Ijen disiapkan BPBD Bondowoso, Jawa Timur.

"Ada tiga titik pengungsian bagi warga terdampak gas beracun yang kami siapkan, yakni di Puskesmas Kecamatan Ijen, Masjid di sekitar Kecamatan Ijen dan di rumah-rumah warga," kata Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Winarto di Bondowoso, Kamis (22/3).

Dia menyebutkan, warga terdampak gas beracun Kawah Gunung Ijen Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi itu, diungsikan sejak Rabu (21/3) malam setelah kawah tersebut mengeluarkan suara ledakan dan mengeluarkan gas beracun.

Tidak hanya itu, kata dia, pada Kamis (22/3) ini BPBD Bondowoso juga akan mendirikan dapur umum khusus warga (pengungsi) terdampak gas beracun.

"Hingga tadi malam, petugas kami mencatat jumlah pengungsi terdampak gas beracun Kawah Ijen sebanyak 178 orang dari tiga dusun (Dusun Margahayu, Dusun Watu Capil dan Dusun Curah Macan, Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen)," ujarnya.

Menurut Winarto, hingga Kamis (22/3) pagi kadar gas beracun dari Kawah Ijen sudah mulai menurun atau tidak terlalu menyengat seperti sesaat setelah Kawah Ijen meletup dan mengeluarkan gas beracun pada Rabu (21/3) malam.

"Sampai hari ini, tercatat ada 30 orang yang masih menjalani perawatan medis. Di Puskesmas Kecamatan Ijen 24 orang, di Puskesmas Kecamatan Tlogosari empat orang, dan di RSU dr Koesnadi Bondowoso dua orang. Rata-rata korban mengalami sesak nafas (gangguan pernafasan)," jelasnya.

Kawah Ijen Ditutup

Sementara itu, Taman Wisata Alam Kawah Ijen yang memiliki ketinggian 2.368 meter dari permukaan laut yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondosowo, Jawa Timur ditutup sementara akibat mengeluarkan gas beracun.

"Hari ini kami merekomendasikan untuk penutupan jalur pendakian ke Gunung Ijen karena adanya gas beracun yang masih diselidiki penyebabnya oleh petugas di lapangan," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen Bambang Heri Purwanto saat dihubungi dari Banyuwangi, Kamis (22/3).

Warga di Kali Banyupahit dan Watucapil Bondowoso mengalami keracunan gas yang berasal dari Kawah Ijen di daerah Banyupait Sempol Bondowoso, bahkan sebagian korban yang terdampak gas beracun sudah dibawa ke Puskesmas Sempol dan RSUD Bondowoso.

"Selama dua hari ini aktivitas kegempaan Gunung Ijen yakni gempa vulkanik dangkal mengalami peningkatan, namun tidak signifikan. Berdasarkan data, pada 18 Maret tercatat 11 kali gempa vulkanik dangkal dan pada 20 Maret terekam 22 kali gempa vulkanik dangkal, namun status Gunung Ijen masih normal," tuturnya.

Menurutnya petugas masih turun ke lapangan untuk mengetahui penyebab keluarnya gas beracun tersebut dan beberapa hari terakhir curah hujan di kawasan lereng Gunung Ijen juga tinggi, namun pihaknya masih belum bisa memberikan penjelasan secara detail terkait penyebab gas beracun di Kawah Gunung Ijen tersebut.

"Wisatawan dan para penambang tidak diperbolehkan naik ke Kawah Ijen untuk sementara waktu, sehingga kami imbau kepada siapapun untuk tidak mendekati radius 1 kilometer dari bibir kawah karena berbahaya," tuturnya.

Status Gunung Ijen masih normal, meskipun ada peningkatan gempa vulkanik yang tidak signifikan dan keluarnya gas beracun dari kawah gunung yang memiliki ketinggian 2.368 meter dari permukaan laut itu.

Kepala Resor Taman Wisata Alam Ijen KSDA Sigit Ariwibowo menyebutkan, Gunung Ijen mengeluarkan gas beracun dan kejadian diperkirakan terjadi pada Rabu (21/3) pukul 19.00 WIB.

"Kalau radiusnya belum bisa diprediksi karena sebelum mengeluarkan gas beracun terjadi ledakan dari Kawah Ijen dan asap mengikuti arah angin ke barat (ke Bondowoso)," ujarnya. (ant/yps)

Berita terkait