Dirut Garuda Bingung Arab Saudi Blokade Penerbangan

dirut Garuda tanggapi keputusan pemerintah Arab Saudi untuk menghentikan penerimaan jamaah umrah dari sejumlah negara termasuk Indonesia.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menjadi narasumber diskusi bertema Semangat Baru Garuda di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 24 Januari 2020. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)

Jakarta - Keputusan pemerintah Arab Saudi untuk menghentikan penerimaan jamaah umrah dari sejumlah negara, termasuk Indonesia, Kamis, 27 Februari 2020 membawa dampak signifikan terhadap jadwal penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya cukup kebingungan lantaran blokade dari negara minyak tersebut dinilai cukup mendadak.

"Pagi tadi kami menerima informasi bahwa Arab Saudi menangguhkan penerimaan jamaah umrah dan langsung berlaku efektif hari ini juga," ujar Irfan dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2020.

Cabin CrewCabin crew Garuda Indonesia. (Foto: traveller.com.au)

Meski demikian, Irfan memaklumi keputusan yang dibuat itu lantaran otoritas setempat berusaha menangkal dampak penyebaran virus corona atau COVID-19 yang kini sedang merebak luas. Dalam catatan dia, sejumlah penerbangan Garuda Indonesia ikut terkena imbas akibat penangguhan ini.

"Baru saja saya mendapat informasi jika ada penerbangan kami yang ditolak, tetapi juga ada yang sudah sempat terbang dan diterima disana," ucapnya.

Penangguhan yang dilakukan Arab Saudi termasuk bagi seluruh jemaah yang telah mengantongi visa resmi. Untuk itu, Irfan berjanji akan menempuh upaya khusus agar jamaah yang telah memiliki izin masuk dapat tetap menjalankan ibadah umrah.

"Kami akan melobi terus agar jamaah yang sudah pegang visa setidaknya bisa berangkat," kata dia.

Sebagai informasi, Garuda Indonesia melayani beberapa rute ke Arab Saudi secara reguler dengan tujuan Jeddah, Riyadh, dan Madinah.

Adapun, negara-negara yang diblokade oleh Arab Saudi terkait isu COVID-19 adalah China, Iran, Italia, Korea, Jepang, Malaysia, Thailand, Indonesia, Singapura, India. Lalu, Libanon, Suria, Yaman, Azerbaijan, Kazakhstan, Vietnam, dan Somalia.

Sementara itu, Kementerian Agama RI mencatat jumlah jemaah umrah pada sepanjang 2018 mencapai 1,05 juta orang. Angka itu diperkirakan meningkat pada 2019 mengingat animo masyarakat Indonesia yang tergolong besar untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci. []

Berita terkait
Erick Thohir Pastikan Tutup Lima Anak Usaha Garuda
Menteri BUMN Erick Thohir berencana melikuidasi lima anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (Persero), salah satunya PT Garuda Tauberes Indonesia.
Rute China Ditutup, Garuda Harus Cari Strategi Baru
Menteri BUMN Erick Thohir meminta maskapai nasional Garuda Indonesia membuat strategi baru untuk mengatasi kebijakan Kemenhub menutup rute China.
Khofifah Maklumi Arab Saudi Setop Jemaah Umrah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta warga Jatim yang akan umrah untuk tidak resah, karena pemerintah sudah mengambil langkah.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.