Jakarta - Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) TBK hanya akan mempertahankan lima rute perjalanan internasional pada tahun 2022 mendatang. Hal ini dilakukan guna melakukan penghematan dan efisiensi perusahaan.
"Sementara (rute) internasional banyak sekali yang sudah kami tutup, sementara (rute) yang masih kami operasikan atau terbangkan itu Hong Kong, Sydney, Narita, Seoul, China," ucap Irfan, Direktur Utama PT Garuda Indonesia, dalam paparan kinerja kuartal III 2021 secara daring, Senin, 20 Desember 2021.
Irfan menuturkan alasan mengapa lima rute tersebut masih dibuka adalah karena masih memberikan keuntungan besar pada perusahaan.
Saya sengaja tidak mencantumkan Jeddah karena ini sangat berkaitan dengan umrah saat ini karena umrah belum dibuka persyaratan masih cukup berat kami putuskan untuk tidak terbang dulu.
Lebih lanjut, PT Garuda Indonesia ini tetap mempertahankan rute Jeddah, Arab Saudi. Rute ini tak masuk ke kelas internasional karena hanya dikhususkan untuk jemaah Indonesia yang akan melaksanakan umrah.
- Baca Juga: 4 Masalah yang Bisa Bikin Garuda Indonesia Terancam Bangkrut
- Baca Juga: Penyebab Pesawat Garuda Tujuan Gorontalo RTB ke Bandara Makassar
Namun hingga sekarang, salah satu maskapai terbaik itu belum membuka lagi penerbangan ke Jeddah, Arab Saudi. Pasalnya, Kementrian Agama masih menunda keberangkatan umrah hingga tahun 2022.
Irfan meneruskan, rute ke Jeddah baru akan dibuka kembali ketika sudah ada kepastian dari pemerintah. Tentunya hal ini dibarengi dengan kesiapan jemaah dan agen travel untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh pemerintah dalam melakukan perjalanan umrah.
"Saya sengaja tidak mencantumkan Jeddah karena ini sangat berkaitan dengan umrah. Saat ini karena umrah belum dibuka, persyaratan masih cukup berat, kami putuskan untuk tidak terbang dulu," jelas Irfan.
- Baca Juga: Garuda Indonesia Berpindah Operasi di Selatan Bandara Timika
- Baca Juga: Komitmen Garuda Indonesia untuk Penumpang Disabilitas
"Pengalaman mengajarkan juga supaya pendekatan yang paling tepat adalah mengoperasikan pesawat di rute-rute yang profitable (menguntungkan), secara perlahan-lahan membuka rute lain dan meningkatkan frekuensi," kata Irfan.
Menanggapi hal itu, Garuda Indonesia akan menutup sejumlah rute domestik yang salah satunya adalah rute Bandung-Denpasar. Namun selebihnya Irfan belum memberikan pernyataan lain untuk rute domestik yang ditutup sementara itu.
(Fasya Aldiza Mutasyifa)