Pekalongan - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meyakini tiga rumah pompa di Pekalongan bisa mengatasi persoalan banjir yang membelenggu Kota Pekalongan. Tiga rumah pompa tersebut dalam kondisi baik dan siap fungsi maksimal meminalisir genangan air.
Terkait hal itu, Ganjar melihat langsung kesiapan sejumlah infrastruktur penanggulangan banjir dan rob di Kota Pekalongan dengan mengecek tiga rumah pompa, Jumat, 3 Januari 2020.
Ketiga rumah pompa itu yakni rumah pompa Pasirkratonkramat, Sutan Syahrir dan rumah pompa Tirto. Anggaran pembangunan tiga rumah pompa ini berasal dari pemerintah provinsi sebesar Rp 5,4 miliar.
Hari ini saya ingin memastikan di Pekalongan kondisinya juga baik. Alhamdulilah baik juga.
Dengan kapasitas masing-masing mencapai 800 liter per detik, Ganjar optimis tiga pompa tersebut akan efektif mengurangi banjir maupun rob yang kerap melanda. Terutama di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara, Pekalongan Barat dan sebagian Pekalongan Timur.
"Kemarin saya sudah ngecek yang di Semarang. Hari ini saya ingin memastikan di Pekalongan kondisinya juga baik. Alhamdulilah baik juga. Jadi harapannya ketika curah hujan tinggi kita siap," ujar dia.
Ganjar mengatakan, selain rumah pompa, upaya mengatasi banjir dan rob di Kota Pekalongan dilakukan dengan membangun tanggul laut yang terdiri dari sheet pile atau dinding vertikal. Tanggul ini berfungsi menahan tanah dan menahan masuknya air tanah.
Untuk keperluan pembangunan tanggul laut tersebut, sebanyak 260 tiang dipasang di sepanjang pantai yang membentang di dua desa, yakni desa Panjang Baru dan Panjang Wetan, dengan jarak 260 meter.
"Total pembiayaan dari Pemprov Jateng sebanyak Rp 3,5 miliar. Setiap tiang pancang memiliki ketinggian mencapai 10 meter," terang gubernur berambut putih ini.
Ganjar menambahkan upaya penanggulangan banjir dan rob di Kota Pekalongan dilakukan dengan sinergi pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat antara lain membangun Rumah Pompa Pabean yang mampu menjangkau empat kecamatan.
"Rumah pompa Pabean bisa menyelamatkan 22.900 jiwa di Kota Pekalongan. Tapi usaha ini belum selesai. Selalu siaga, jangan buang sampah sembarangan," ucap dia.
Ganjar juga meminta penjaga rumah pompa untuk memastikan rumah pompa tidak rusak karena sampah seperti yang didapatinya saat mengecek rumah pompa di Semarang.
"Saya mau pompanya kinclong. Bukan tempat sampah atau gudang. Pengalaman saya di Belanda itu pompanya dijadikan cafe. Kalau bangunannya ini tidak terlalu bagus. Tapi jadikan ini seperti tempat tinggal, bersih, rapi dan kalau ada kotoran jangan dibiarkan," katanya. []
Baca juga:
- Brimob Angkat Gelondongan Kayu dari Banjir Labura
- Tujuh Daerah di Maros Waspada Banjir
- Ciri-ciri Mobil dan Motor Bekas Terendam Banjir