Di Pekalongan, Mereka Belajar di Tengah Banjir..

“Kami tetap semangat Mengikuti pelajaran. tingginya genangan air tetap mengganggu, kami sering sakit perut serta pusing karena terendam air,“ keluh Mita, siswa kelas 9.
Belajar di Tengah Banjir. Banjir yang melanda kota dan kabupaten Pekalongan belum surut. Selain merendam ribuan rumah, banjir juga merendam sejumlah sekolah, Rabu ( 17/1). Salah satu yang terdampak banjir cukup parah adalah SMPN 3 Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Ruangan kelas terendam banjir setengah meter, namun semangat belajar siswa yang tinggi menyebabkan siswa tetap masuk. (Yon)

Pekalongan ( Tagar 17/1/2018) - Banjir yang melanda kota dan kabupaten Pekalongan belum surut, selain merendam ribuan rumah, banjir juga merendam sejumlah sekolah, Rabu ( 17/1).

Salah satu yang terdampak banjir cukup parah adalah SMP N 3 Tirto kabupaten Pekalongan Jawa Tengah. Ruangan kelas terendam banjir setinggi setengah meter, siswa tetap masuk dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Siswa mengaku sangat kesulitan dengan kondisi banjir air pasang ini, karena selain rumah juga sekolah kebanjiran. Siswa khawatir peralatan sekolah jatuh ke air sehingga rusak, terutama buku sekolah dan alat elektronik.

[caption id="attachment_39759" align="alignleft" width="712"]Belajar di Tengah Banjir Belajar di Tengah Banjir. Di sekolah ini ada sekitar 255 siswa mulai dari kelas 7, kelas 8 dan kelas 9. Air merendam hampir setinggi kursi tempat duduknya, sehingga kaki harus terendam air saat kegiatan belajar mengajar. (Yon)[/caption]

“Kami tetap semangat belajar dan mengikuti pelajaran seperti biasa. Namun tingginya genangan air tetap mengganggu, kami juga sering sakit perut serta pusing karena terendam air,“ keluh Mita, siswa kelas 9.

Nuriko Candra Khaerani, kepala SMPN 3 Tirto, Pekalongan, menyebutkan, seluruh ruangan sekolah terendam banjir. Dari ruang kantor, perpustakaan, ruang kelas dan juga mushola. Ruang kelas ada sebanyak sepuluh ruangan yang tergenang cukup dalam hingga hampir setengah meter .

“Meski banjir, sekolah ini tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Siswa tetap semangat belajar, terbukti tingkat kehadiran siswa sangat tinggi, hanya 11 siswa yang tidak masuk,“ jelas Nuriko.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, Sumarwati, menyebutkan bahwa dampak banjir ada sekitar sepuluh sekolah terendam. Sekolah yang kebanjiran diantaranya adalah SMPN 3 Tirto, SMPN 1 Wonokerto, SD Jeruksari, SD Kranding dan berapa sekolah lainnya.

“Air banjir ini berasal dari tingginya curah hujan sehingga sekolah ini kebanjiran. Siswa tetap berangkat belajar namun jika ada yang sakit atau tidak berangkat tetap kita maklumi. Sekolah yang terendam ini sudah kita usulkan untuk mendapatkan bantuan rehab agar tidak banjir lagi ke depannya, “ jelas Sumarwati.

Di Kabupaten Pekalongan banjir melanda desa Karangjompo, Jeruksari, Mulyorejo, Tegaldowo Kecamatan Tirto. Di Kecamatan Wonokerto, banjir terjadio di Desa Apiapi, Jambean, Tratebang serta Desa Wonokerto Kulon.

Sementara di Kota Pekalongan, yang terendam cukup dalam adalah kelurahan Panjang Wetan, Krapyak, Panjang Baru, Padukhan Kraton, Bandengan di Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Di Kecamatan Pekalongan Barat, air merendam Kelurahan Tirto serta Pasir Kramat Kraton. (yon)

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu