Ganjar Pranowo Unggul dari Prabowo dan Anies

Survei opini publik yang dilakukan SMRC menunjukkan Ganjar Pranowo mengungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam sebuah kesempatan pada 19 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com/Courtesy of Humas Pemda Jateng)

Jakarta – Survei opini publik yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan Ganjar Pranowo mengungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, untuk menjadi presiden pada 2024. Suara yang masuk untuk Ganjar dalam survey tersebut mencapai 27,9%. Anugrah Andriansyah melaporkannya untuk VOA.

SMRC merilis hasil survei terkait dukungan publik pada tiga sosok yang digadang-gadang akan maju di Pilpres 2024. Survei ini menemukan bahwa jika pemilihan presiden dilakukan sekarang maka Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo jauh mengungguli para pesaingnya yakni Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas, mengatakan survei opini publik tersebut digelar pada 8 sampai 16 Desember 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung terhadap 2.420 responden yang dipilih secara acak. Responden yang dapat diwawancarai secara valid sebanyak 2.062 orang atau 85%. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95% dengan tingkat kesalahan 2,2%.

"Dalam simulasi semi terbuka dari 43 nama (calon presiden), Ganjar ternyata mendapatkan dukungan terbesar sebanyak 27,9%," kata Abbas dalam rilis SMRC bertajuk Prospek Partai Politik dan Calon Presiden: Kecenderungan Perilaku Politik Pemilih Nasional, 28 Desember 2021.

Sedangkan, Prabowo mendapatkan dukungan 15,1% dan Anies 14,7%. Kemudian, jika jumlah calon dikurangi menjadi 15 nama calon presiden. Ganjar juga tetap unggul dari pesaingnya yakni Prabowo dan Anies. Ganjar unggul dengan 32,2%, disusul Prabowo 17%, dan Anies 16,3%.

"Di kalangan warga yang sama-sama mengenal tiga tokoh ini, Ganjar sementara konsisten unggul dari Prabowo dan Anies, dalam berbagai simulasi," ungkap Abbas.

prabowo di malaysiaMenteri Pertahanan, Prabowo Subianto, memeriksa pasukan kehormatan Kementerian Pertahanan Malaysia di Kuala Lumpur, 14 November 2019 (Foto: voaindonesia.com - AP/Vincent Thian))

Menurut Abbas, ada banyak faktor yang menentukan pemilih memilih seorang calon presiden. Secara psikologis, pengetahuan tentang calon adalah syarat dasar bagaimana pemilih memilih. Kesukaan terhadap calon presiden juga lebih menentukan daripada sekadar hanya tahu sosoknya.

1. Bagaimana Jika Ganjar Tak Bertarung?

Dalam temuan SMRC lainnya, apabila Ganjar tidak maju maka persaingan antara Anies dan Prabowo akan ketat. Keunggulan tajam Ganjar dalam survei ini menunjukkan bahwa Gubernur Jawa Tengah itu lebih mampu menarik pemilih calon-calon selain Prabowo dan Anies.

"Ketika dikerucutkan namanya, dukungan pemilih ke tiga nama tokoh itu cenderung lebih banyak bergeser kepada Ganjar," ujarnya.

2. Pengamat: Survei Potret Suasana Dinamis

Sementara secara terpisah, pengamat politik dari Universitas Sumatra Utara (USU), Warjio, mengatakan hasil survei sangat dinamik. Dalam periode tertentu hasilnya akan berbeda tergantung suasana politik serta kebijakan di tingkat pusat dan daerah.

"Perubahan politik saat ini memang menempatkan Ganjar banyak mendapat respons dari masyarakat. Tapi itu belum menjadi ketetapan karena perubahan politik akan terus terjadi dan dinamikanya semakin menguat yang akan memengaruhi persepsi ke depannya," katanya kepada VOA, 29 Desember 2021.

gubernur aniesGubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menunjukkan grafik saat wawancara di kantornya di tengah wabah Covid-19 yang melanda Jakarta, pada 17 September 2020. (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Yuddy Cahya Budiman)

Lanjut Warjio, ada sejumlah faktor yang memengaruhi naik dan turunnya elektabilitas tokoh politik dalam Pilpres 2024. Pertama, kebijakan politik yang dilakukan calon presiden secara pribadi atau institusi.

"Jika calon tertentu terus membuat kesan positif dari aktivitas politiknya dan melakukan hal baik serta diterima masyarakat itu akan mengerek (elektabilitas)," ujarnya.

Faktor selanjutnya naik atau turunnya elektabilitas calon yang digadang-gadang maju dalam Pilpres 2024 juga dipengaruhi oleh dinamika politik nasional. Misalnya, tidak ada kegaduhan atau konflik politik tertentu yang melibatkan sosok tokoh yang akan maju di Pilpres 2024.

"Ini juga akan memengaruhi kredibilitas calon. Masalah apa? Misalnya masalah korupsi yang menarik calon tersebut dalam arus persoalan korupsi ini akan bisa menurunkan elektabilitasnya di mata publik," jelas Warjio.

Kemudian, faktor yang juga turut memengaruhi naik dan turunnya elektabilitas calon presiden adalah pembentukan opini yang dilakukan lawan politiknya.

"Sosok calon presiden harus bisa menangkis opini publik yang dibentuk lawan politiknya. Oleh karena itu mesin politik calon presiden jadi bagian penting bagaimana mereka menangkis isu atau persoalan yang dimunculkan pesaingnya," ujar Warjio (aa/em)/voaindonesia.com. []

Teratas di Survei Capres 2024, Ganjar: Saya Urus Mudik Saja

Survei Parameter Politik: Prabowo Capres 2024 Pilihan Wong Cilik

Profil Khofifah Indar Parawansa Kandidat Capres 2024

Profil Menteri BUMN Erick Thohir Kandidat Capres 2024

Berita terkait
Libur Nataru, Ganjar Ingatkan Warga Tetap Siaga Bencana
Menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) emerintah Provinsi Jawa Tengah mengingatkan warga untuk tetap siaga bencana alam.