Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatat hingga saat ini, Minggu, 28 Mei 2020, kasus positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit (RS) mencapai 1.838 orang. Daya tampung rumah sakit dan ketersediaan alat pelindung diri (APD) tenaga kesehatan dipastikan masih memadai.
Kapasitas rumah sakit masih cukup, kan tidak semuanya dirawat di rumah sakit.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan ada beberapa rumah sakit rujukan di wilayahnya yang kapasitasnya masih lebih dari separuh. Artinya, belum seluruh bangsa khusus kasus Covid-19 terisi pasien.
"Kapasitas rumah sakit masih cukup, kan tidak semuanya dirawat di rumah sakit. Kecuali mereka yang ada gejala lain, kalau itu memang mengharuskan dirawat ya dirawat. Masih cukup kok, bahkan Rumah Sakit Bung Karno di Solo juga masih banyak kapasitasnya, Moewardi Solo juga," kata dia.
Terkait kelengkapan APD, Ganjar juga memastikan bahwa stoknya masih aman dan terkontrol. Hanya saja, pihaknya meminta agar rumah sakit lebih proaktif apabila ada yang membutuhkan peralatan tambahan.
"Kami juga meminta dunia kesehatan, pemerintah dan semua instansi terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Hari ini, yang kami butuhkan adalah dukungan masyarakat agar mau disiplin menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan," kata dia.
Mereka yang masuk dalam kelompok rentan, seperti lansia, penyandang disabilitas, ibu hamil dan menyusui serta anak-anak juga harus menjaga diri dan dijaga agar tidak terpapar virus covid-19.
"Jangan sampai mereka keluar bebas dan itu dapat berbahaya bagi kesehatan mereka," kata dia.
Jumlah kasus positif Covid-19 di Jawa Tengah memang cukup tinggi. Hingga hari ini, terdapat 3.789 kasus positif Covid-19. Dari jumlah itu, terdapat 1.653 pasien yang sembuh, 1.838 pasien masih dirawat, dan 298 pasien postif meninggal.
Ganjar mengatakan, peningkatan kasus positif dalam beberapa waktu terakhir terjadi karena masifnya tracking yang dilakukan kabupaten kota di Jateng. Saat ini, masing-masing daerah memang sedang getol melakukan rapid test atau swab test secara massal.
"Itu karena tracking dari kabupaten kota yang memang terus dilakukan. Jadi saya minta kepada kabupaten kota untuk terus mencari, tidak usah takut citranya buruk karena adanya peningkatan karena pencarian. Lebih baik dicari, kalau ditemukan maka langsung dilakukan treatment yang tepat," ucap dia. []
Baca juga:
- Curhatan Pedagang Gedongsongo ke Ganjar Pranowo
- Lebihi Kapasitas, Ganjar: Mal Wajib Tolak Pengunjung
- Ganjar Pranowo, Gubernur Paling Sigap Atasi Covid-19