Bukittinggi - Seorang pasien yang meninggal dunia di RSI Ibnu Sina Bukittinggi, Sumatera Barat, kembali ditangani sesuai protokol covid-19. Pasien berinisial S, 78 tahun itu dilaporkan meninggal dunia sekitar pukul 22.00 Wib, Selasa, 14 April 2020 malam.
Sebagai bentuk pencegahan dini, penyelenggaraan jenazah harus dilakukan sesuai protokol covid-19.
Penyelenggaraan jenazahnya kemudian dilakukan di RSAM Bukittinggi. "Tadi malam kami menerima satu pasien yang meninggal dunia di RSI Ibnu Sina. Karena ada dugaan gejala covid-19, pasien lalu dikirim ke RSAM Bukittinggi untuk diselenggarakan sesuai protokol," kata Humas RSAM Bukittinggi Murshalman Chaniago, Rabu, 15 April 2020.
Setelah diselenggarakan, kata Murshalman, jenazah kemudian dibawa menggunakan mobil ambulan lengkap dengan pengawalan kepolisian. Lalu, dia dimakamkan sekitar pukul 10.30 Wib di Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam.
Informasi yang diperolah Tagar, pasien asal Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam itu sebelumnya tidak berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Pihak rumah sakit masih menunggu hasil swab dari laboratorium Universitas Andalas (Unand).
"Prosesi penyelenggaan jenazahnya dilaksanakan dengan protokol covid-19. Swab sudah diambil dan dicek ke labor Unand Padang," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTP2) Covid-19 Kabupaten Agam, Martias Wanto.
Informasi yang diterima dari dokter rumah sakit, kata Martias, pasien tersebut didiagnosa mengalami gagal ginjal. Namun, hasil rontgen menunjukkan ada cairan di paru-parunya. Karenanya seluruh petugas medis di rumah sakit sudah dari awal menggunakan alat pelindung diri (APD).
"Instruksi dokter spesialis paru sekaligus sebagai bentuk pencegahan dini, penyelenggaraan jenazah harus dilakukan sesuai protokol covid-19," katanya.
Terpisah, Camat Palupuah Hasrizal mengatakan pihaknya bersama Forkopimca dan Puskesmas Paulupuh sudah melakukan tracking riwayat perjalanan pasien tersebut semasa dirawat. Pasien memiliki riwayat sakit yang sudah lama. Sehari sebelum dirujuk ke RSI Ibnu Sina, pasien pernah berobat ke bidan desa.
"Dari bidan desa dianjurkan ke IGD Puskesmas Palupuh. Semua petugas medis yang pernah kontak dengan beliau sudah kami data dan diminta melakukan isolasi mandiri di rumah. Termasuk pihak keluarga yang bersangkutan," katanya. []