FPI Beberkan Kronologi Habib Rizieq Shihab Diintai 24 Jam

Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman beberkan kronologi Habib Rizieq Shihab selalu diintai 24 jam dari Arab Saudi hingga tiba di RI.
Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman beberkan kronologi Habib Rizieq Shihab selalu diintai 24 jam dari Arab Saudi. (Foto: Tagar/Aditya Saputra/AFP via Getty Images)

Jakarta - Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman memberikan keterangan terkait kasus penembakan yang dialami 6 anggota Laskar Pembela Islam (LPI) pengawal Habib Rizieq Shihab di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin dini hari, 7 Desember 2020.

Munarman menjelaskan, beberapa waktu hari ini terdapat beberapa orang yang selalu melakukan pengintaian dengan alat canggih di pondok pesantren milik Imam Besar FPI di Megamendung, Bogor.

Habib Rizieq sejak kepulangannya memang diintai 24 jam, sekitar ada 30 orang masing-masing di Sentul 20 orang dan 10 orang di Megamendung.

“Beberapa hari yang lalu memang ada beberapa pengintai di pondok pesantren Habib Rizieq yang ditugaskan oleh institusi-institusi resmi negara, yang ditugaskan mengintai 24 jam menggunakan drone dan peralatan canggih lainnya,” ucap Munarman dalam jumpa pers di Petamburan, Jakarta Pusat, Senin, 7 Desember 2020.

Baca juga: FPI: 6 Orang Anggota LPI yang Kawal Habib Rizieq Diculik OTK

Lebih lanjut Munarman menjelaskan, terdapat komunikasi di antara pihak laskar yang menjaga ponpes milik Habib Rizieq dengan para pengintainya itu.

“Ada tiga orang yang berhasil dikomunikasikan dan kita mendapatkan semua data-datanya, identitas kita dapatkan semua,” kata dia.

Dijelaskan mantan Ketua YLBHI itu, pengintaian terhadap Imam Besar-nya tidak hanya terjadi di Megamendung, tetapi juga menjalar ke Petamburan, bahkan hingga ke kawasan Sentul.

“Kemudian juga di Sentul, yang sempat dilakukan aksi demontrasi,” tutur Munarman.

Sejak kepulangan Habib Rizieq dari Arab Saudi, menurut Munarman, pentolan FPI selalu diintai selama 24 jam oleh puluhan orang di beberapa lokasi.

“Habib Rizieq sejak kepulangannya memang diintai 24 jam, sekitar ada 30 orang masing-masing di Sentul 20 orang dan 10 orang di Megamendung, kita sudah tahu sebetulnya,” kata Munarman.

Lantas Munarman menceritakan kronologi penembakan saat Habib Rizieq beserta rombongan melakukan perjalanan dari Sentul melintasi Tol Jakarta-Cikampek pada Minggu malam, 6 Desember 2020.

“Minggu malam pukul 22.30 beliau meninggalkan lokasi dari Sentul untuk menuju pengajian subuh keluarga inti dengan empat mobil keluarga,” kata Munarman.

Baca juga: 6 Laskar Rizieq Shihab Tewas di Tol, Jasa Marga: CCTV Rusak

“Beliau dikawal empat mobil oleh Laskar Pembela Islam,” ujar dia lagi.

Selama di dalam perjalanan, Munarman juga mengatakan ada orang tidak dikenal (OTK) tanpa atribut jelas, terus mengintai kendaraan Rizieq sedari keluar kawasan Sentul.

“Penguntit ini berusaha memotong, entah apa tujuannya, kita sebut karena kita tidak tahu karena mereka petugas resmi atau bukan karena tidak berseragam, berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan,” ucapnya.

Dengan kondisi tersebut, menurut Munarman, LPI bereaksi normal untuk melindungi Imam Besar-nya.

“Itu reaksi normal karena mereka bertugas untuk mengawal,” ucap Munarman.

Akan tetapi, diketahui 1 mobil yang membawa 6 orang LPI itu hilang begitu saja. Munarman pun mengaku baru mengetahui kabar duka, laskar pengawal Habib Rizieq tewas di tangan polisi. 

Fadil ImranKapolda Metro Jaya Muhammad Fadil Imran ceritakan kronologi insiden saling tembak antara pihak kepolisian lawan LPI pihak Rizieq Shihab. (foto: antara).

Sebelumnya, personel Polda Metro Jaya menembak kelompok diduga pengikut Petinggi Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab (MRS) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50. Dari 10 orang tersangka penyerangan polisi, sebanyak 6 orang tewas tertembak.

Dia mengatakan, personelnya terpaksa memberikan tindakan tegas kepada beberapa orang tersebut. Sebab, kelompok yang diduga pengikut Rizieq itu dengan sengaja melakukan penyerangan ke polisi menggunakan senjata tajam dan senjata api.

"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet, lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," tuturnya di Polda Metro, Senin, 7 Desember 2020..

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas terukur terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang, meninggal dunia sebanyak 6 orang," ucap Fadil menambahkan. [] (Magang/Victor Jo)

Berita terkait
Pengacara FPI: Laskar Kawal Rizieq Shihab Tidak Punya Senjata Api
Pengacara Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar membantah kabar dari kepolisian yang menyebutkan Laskar pengawal Rizieq Shihab punya senjata api.
Pesan Menohok ke Rizieq Shihab, Pangdam Jaya : Ikuti Aturan Hukum!
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman sampaikan pesan menohok kepada Petinggi Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab (MRS).
Kabareskrim Listyo Sigit Kejar 4 Orang Pengikut Rizieq Shihab
Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Pol Argo Yuwono menyampaikan, Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo kejar 4 orang pengikut Rizieq Shihab
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.