FPI Aceh: Konser Base Jam Rusak Kearifan Lokal

Juru Bicara FPI Aceh Mustafa Woyla menyebutkan, konser tersebut merusak kearifan lokal Aceh.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh - Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Aceh Mustafa Woyla menyebutkan, konser Base Jam merusak kearifan lokal Aceh. Para penonton bergoyang dan bercampur laki dan perempuan saat menyaksikan konser.

Oleh karena itu, ia meminta semua pemangku kepentingan terutama pemerintah pusat menghormati Perda Aceh yang menerapkan syariat Islam secara kaffah, layaknya menghormati Bali dengan bentuk adat istiadatnya.

"Kita berharap cukup kali ini yang terakhir kealpaan stakeholder pemerintah pusat terkait event musik, konser atau unsur lain yang melanggar syariat Islam. Juga kepada semua pemerintah kabupaten/kota agar menghindari membuat konser di malam hari. Karena peluang maksiat sangatlah besar jika bukan siang hari," katanya.

Sementara itu, Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Trisno Riyanto angkat bicara terkait pembubaran paksa konser grup musik Base Jam di Taman Sultanah Safiatuddin, Banda Aceh, Aceh, Minggu 7 Juli 2019 malam.

Terkait dengan keributan tersebut, kami dari Polresta masih melakukan pemeriksaan

Trisno mengatakan bahwa Base Jam tidak tampil dalam hal konser. Tetapi, grup band tersebut hanya mengisi serangkaian acara penutupan Aceh Culinary Festival 2019.

"Konser tidak ada, (Base Jam) hanya mengisi acara pada kegiatan Festival Kuliner Aceh," kata Trisno, dikonfirmasi Senin 8 Juli 2019.

Mantan Kapolres Aceh Tenggara ini menjelaskan, kegiatan penutupan Aceh Culinary Festival 2019 awalnya berlangsung aman dan lancar. Namun, di akhir acara sekelompok massa dari masyarakat dan FPI mencoba membuat keributan dan berusaha membubarkan penampilan grup band tersebut.

"Kegiatan dari awal berjalan aman lancar, namun di akhir acara ada sekelompok masyarakat atau ormas FPI buat keributan di lokasi kemudian dihalau oleh anggota dan kegiatan Base Jam kemudian dihentikan," kata dia.

"Terkait dengan keributan tersebut, kami dari Polresta masih melakukan pemeriksaan," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, sekelompok massa membubarkan konser grup musik Base Jam di Taman Sultanah Safiatuddin, Banda Aceh, Aceh, Minggu 7 Juli 2019 malam.

Grup band anak muda yang terbentuk pada 15 Januari 1994 itu dibubarkan paksa saat tampil pada malam penutupan Aceh Culinary Festival 2019. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.