Jakarta - Sosok yang dinilai menjadi kontroversial saat menjadi capim KPK Inspektur Jenderal Polisi Firli Bahuri, kini menjadi satu dari lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 yang dipilih Komisi III DPR.
Kapolda Sumatra Selatan Firli Bahuri, menjadi sosok yang dianggap kontroversial karena namanya terus lolos berbagai tahapan yang dilakukan Pansel KPK, meski mendapat banyak penolakan. (Foto: Tagar/Nurul Yaqin)
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengumumkan bahwa Firli terbukti melakukan pelanggaran etik ketika menjadi Deputi Penindakan. . (Foto: Tagar/Nurul Yaqin)
Sebelum menjadi Kapolda Sumatera Selatan, Firli pernah menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK pada 2018. (Foto: Antara/Nova Wahyudi)
Sejumlah pelanggaran dilakukan Firli menurut Dewan Penasihat KPK Mohammad Tsani Annafari, pertama, Firli dua kali bertemu dengan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi ketika KPK sedang melakukan penyelidikan dugaan korupsi terkait kepemilikan saham pemerintah daerah dalam PT Newmont pada tahun 2009-2016. (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga/ama)
Voting menghasilkan Capim KPK terpilih yaitu Firli Bahuri dengan 56 suara, Alexander Marwata dengan 53 suara, Nurul Ghufron dengan 51 suara, Nawawi Pomolango dengan 50 suara dan Lili Pintauli Siregar dengan 44 suara. (Foto: Antara/Nova Wahyudi)
Anggota Komisi III DPR mengambil gambar memotret papan penghitungan suara calon Pimpinan KPK di Komisi III, komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 13 September 2019. (Foto: Antara/Nova Wahyudi)