Film G30S PKI, Sejarawan: Film Ini Dianggap sebagai Kebenaran

Menurut Sejarawan Hendaru Tri Hanggara yang dilakukan pemerintah pada masa Orde Baru itu berupaya mendoktrin lewat film G30S PKI tersebut.
Pemutaran film G30S PKI. (Foto: Tagar/Antara Foto)

Jakarta – Peristiwa pada film G30S PKI menjadi sebuah film yang kontroversial sampai sekarang ini dan selalu menjadi perbincangan pada bulan September. Menurut Sejarawan Hendaru Tri Hanggara yang dilakukan pemerintah pada masa Orde Baru itu berupaya mendoktrin lewat film G30S PKI tersebut.

“Yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru adalah mendoktrinasi, mendokmakan bahwa film (G30S PKI) ini adalah tafsir sesungguhnya peristiwa yang telah terjadi pada malam 30 September sampai beberapa hari setelahnya,” ucap Hendaru dalam wawancara di kanal YouTube Tagar TV, Senin, 27 September 2021.”

Hendaru mengatakan bahwa yang jadi permasalahan ketika masa film ini dibuat, film ini di dengung-dengungkan menjadi sebuah kebenaran. 


Yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru adalah mendoktrinasi mendokmakan bahwa film G30S PKI ini adalah tafsir sesungguhnya peristiwa yang telah terjadi pada malam 30 September sampai beberapa hari setelahnya.


Hendaru  Tri HanggaraHendaru Tri Hanggara saat diwawancarai Siti Afifiyah di kanal YouTube Tagar TV. (Foto: Tagar/Alwin)

Padahal, lanjutnya, sebenarnya kalau film ini tidak di dengung-dengungkan menjadi sebuah film kebenaran atau film yang benar adanya, tentu kita tidak akan banyak protes dan kritik terhadap film ini.

Lalu, Hendaru juga menyampaikan beberapa hal yang perlu dikoreksi jika kita menganggap film ini benar-benar sebuah peristiwa terjadi dan ada beberapa keanehaan yang ada pada film G30S PKI.

Pertama, soal DN Aidit yang menjadi ketua umum PKI yang digambarkan merokok. Fakta sesungguhnya adalah bahwa DN Aidit tidak merokok. Hendaru juga menyampaikan bahwa seharusnya film ini harus berdasarkan fakta.

Kedua, pada film tersebut di perlihatkan juga bahwa tentara Cakra Birawa bertindak kasar terhadap para jendral di Lubang Buaya. Nah, faktanya bahwa tidak ada hasil penyiletan dan penganiayaan yang dilakukan penculik di Lubang Buaya. Hasil laporan visum menunjukkan bahwa tidak ada sama sekali adanya penyiksaan.

Ketiga, adanya Bung Karno yang jatuh sakit. Di dalam film itu Bung Karno digambarkan sedang sekarat. Padahal di dalam fakta, malam sebelum G30S, Bung Karno masih menghadiri Musyawarah Nasional Sarjana Teknik di Istora. Jadi itu tidak benar kalau bung karno jatuh sakit.

Film G30S PKI disusun oleh seorang Sejarawan, yaitu Nugroho Susanto. Beliau pernah menjadi salah satu rektor di UI. Tetapi, karena politiknya sangat mendukung Orde Baru jadi beliau juga mengajukan fakta-fakta yang bisa mendukung keberadaan Orde Baru.

Hendaru juga mengatakan bahwa film G30S PKI menjadi isu yang paling gelap dalam sejarah Indonesia. Barulah setelah reformasi, mulai kelihatan bahwa kejadian G30S PKI tidak ada pelaku tunggal peristiwa G30S ini. Jadi, tidak seperti apa yang diceritakan dalam film G30S PKI.

(Alwin Widiyantoro)

Berita terkait
Deretan Mobil yang Terlibat dalam Peristiwa G30S PKI
Berikut adalah deretan mobil yang digunakan dalam peristiwa G30S PKI.
G30S/PKI, Cucu DI Pandjaitan: Tak Wariskan Konflik Membenci
Cucu Pahlawan Revolusi Mayjen DI Pandjaitan, yakni Sifra Panggabean, dan Samuel Panggabean, menceritakan pandangan mereka soal kejadian G30S/PKI.
Jelang G30S PKI, Musala di Tangerang Dicoret Kafir Anti Islam
Menjelang G30S PKI, Musala Darussalam yang berlokasi di Tangerang dicoret Anti Islam dan Anti Khilafah.
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura