Jakarta - Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean menilai Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden Joko Widodo atau Jokowi sedang sibuk dengan dunianya sendiri.
Hal itu diungkapkan Ferdinand mengingat sejak saat para stafsus dilantik oleh Presiden Jokowi, hingga kini belum memperlihatkan kinerjanya di hadapan publik.
Jadi menurut saya memang staf khusus ini perlu dievaluasi oleh presiden. Kalau judulnya adalah staf khusus, tentu harusnya mereka bisa melakukan hal-hal khusus
"Sekarang kan tidak ada, seolah-olah mereka tetap asyik dengan dunianya, sibuk dengan dunianya, dan tidak terlihat bekerja. Sementara mereka digaji dari APBN. Mestinya menunjukkan sesuatu," kata Ferdinand dihubungi Tagar, Senin, 2 November 2020.
Lantas, dia menyarankan agar Presiden Jokowi tidak memiliki stafsus milenial. Bahkan, ia mengusulkan agar para pemuda itu dipindahkan menjadi tim komunikasi.
"Saya lebih suka, sekarang presiden tidak usah punya staf khusus seperti ini, atau presiden membuat tugas khusus kepada mereka dalam bentuk tupoksi atau menjadi tim khusus. Bisa menjadi tim komunikasi, apalagi presiden mengeluh tentang komunikasi pemerintah yang buruk. Artinya presiden butuh tim komunikator," ujarnya.
Kendati demikian, mantan politisi Partai Demokrat ini beranggapan bahwa stafsus ini tidak memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik kepada publik.
"Saya khawatir mereka ini tidak memiliki semuanya. Tidak memiliki kemampuan komunikasi, tidak memiliki jaringan network untuk membangun sebuah yang berarti bagi negara, pemerintah atas jabatan yang mereka punya. Tetapi hanya punya titel dan punya tajuk milenial," kata dia.
- Baca juga: Tak Terlihat Bantu Jokowi, Stafsus Milenial Harus Dievaluasi
- Baca juga: Sejak Dilantik, Staf Khusus Milenial Hilang dan Tak Bekerja
"Jadi menurut saya memang staf khusus ini perlu dievaluasi oleh presiden. Kalau judulnya adalah staf khusus, tentu harusnya mereka bisa melakukan hal-hal khusus yang bermanfaat bagi presiden, pemerintah, dan tentu bisa dilihat oleh masyarakat secara umum," ucap Ferdinand menambahkan.[]