Ferdinand: Kinerja Wishnutama Tak Bisa Ditemukan di Google

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio dinilai lebih cocok menjadi seorang influencer daripada posisinya saat ini.
Wishnutama Kusubandio. (Foto: Tagar/Instagram @wishnutama)

Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio dinilai lebih cocok menjadi seorang influencer daripada posisinya saat ini. Pendiri NET TV itu dikritik minim berkontribusi dalam menyelamatkan perekonomian yang terpuruk dampak pandemi.

"Coba masuk ke mesin pencarian Google, kita ketik nama yang bersangkutan, maka yang muncul hanya keseharian pribadi. Tidak ditemukan kinerjanya dalam link berita. Susah menemukan apa yang dia lakukan,” ujar politikus senior, Ferdinand Hutahaean diwawancara Tagar TV, Senin, 5 Oktober 2020.

Jejak kinerja Wishnutama di dunia digital, menurut Ferdinad nyaris tidak pernah ditemukan. Kecuali hanya satu sekali tentang isu dana influencer yang pernah ramai pro kontra netizen. Padahal, katanya, di tengah pandemi Presiden Jokowi perlu kehidupan baru khuauany dunia pariwisata sebagai penopang perekonomian.

Kalau hanya main medsos saja, tidak usah jadi menteri lebih baik jadi pebisnis seperti biasa sambil menyambi jadi influencer.

“Karena dunia pernah terkunci, banyak orang dikurung di rumah masing-masing, sekarang sudah mulai ada keleluasaan. Ini peluang sebetulnya, tentu semua warga negara ingin bepergian. Sayangnya, Wishnutama tidak menunjukkan jalan agar warga tahu harus kemana dan apa yang harus dilakukan,” katanya.

Pria kelahiran Sumatera Utara, 18 September 1977 silam itu menyebut Pulau Dewata Bali telah sepi pengunjung. Namun, tidak ada upaya Menparekraf untuk membangun kembali dunia pariwisata yang terpuruk dihantam pandemi.

“Sayang sekali dulu kita melihat sepak terjangnya di dunia industri hiburan sangat sukses sekali. Besar harapan masyarakat, Wishnutama bisa memberi perubahan besar industri pariwisata. Namun, hari ini para pegiat wisata jadi terlihat hanya bekerja sendiri-sendiri. Tidak ada penunjuk jalan dari beliau. Nihil, kosong,” tegas Ferdinand.

Ferdinand HutahaeanFerdinand Hutahaean diwawancara Tagar TV. (Foto: Tagar/Dok TagarTV)

Menanggapi postingan Wishnutama di akun Instagram miliknya tentang penghargaan dunia terhadap Bali, menurut Ferdinand itu bukan peran seorang menteri melainkan hanyalah pemanis semata.

“Saya punya teman dari banyak dunia, mereka lebih kenal Bali daripada Indonesia. Jika hanya memposting di Instagram tentang Bali sebagai destinasi populer, maka sebaiknya Wishnutama jadi influencer saja, jangan jadi menteri,” sebutnya.

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat periode 2015-2020 itu mengatakan masyarakat membutuhkan sosok menteri yang mampu membuat kebijakan agar pegiat wisata punya pedoman dari pemerintah tentang apa yang harus dilakukan.

“Banyak pegiat wisata yang terpuruk, susah sekali mereka hari ini. Wishnutama seharusnya membuat regulasi dalam bentuk Peraturan Menteri atau mengusulkan Peraturan Pemerintah kepada presiden. Kalau hanya main medsos saja, tidak usah jadi menteri lebih baik jadi pebisnis seperti biasa sambil menyambi jadi influencer,” cecarnya lagi.

Ferdinand mengharapkan wisatawan luar negeri tetap bisa masuk ke Indonesia dengan regulasi khusus. Jika tidak memungkinkan, pihak kementerian seharusnya bisa mengoptimalkan kunjungan wisatawan lokal dengan aturan-aturan menteri.

“Seorang menteri bukan mempopulerkan destinasi wisata lagi kerjanya. Tidak layak itu disebut sebagai kinerja. Soal posting-posting seperti itu, di medsos sudah banyaklah. Bali itu sudah populer dari dulu,” imbuhnya.

Mantan juru bicara Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 ini juga menyayangkan sektor ekonomi kreatif yang potensinya tidak tergarap maksimal. Seharusnya, kata dia, Wishnutama bisa menjual kreativitas seniman berbagai bidang agar tetap menghidupkan penghasilan mereka.

“Namun ini tidak demikian adanya. Tidak digerakkan oleh Wishnutama. Sementara, dunia seniman terpukul, sebab panggung dan pentas tidak dibolehkan karena pandemi. Seharusnya Wishnutama memberikan jalan dalam bentuk regulasi, agar produktivitas seniman tetap menghasilkan,” katanya.

Lihat juga: Info Pitih Masuk Pilkada 2020, Honor KPPS Rp 950 Ribu Sehari

“Jangan dipikir seniman tidak bekerja, kasih bantuan 500 sebulan. Itu bukan pola pikir menteri, tidak layak negeri ini diurus oleh orang yang berpikir begitu,” tegasnya.

Ferdinand melabeli Wishnutama tidak menguasai bidangnya. Dia berharap Jokowi segera mengevaluasi Menparekraf itu. “Tidak usah dipakai lagi, harus di-reshuffle. Biarkan dia kembali ke dunianya,” kata Ferdinand.

Baca juga: Wishnutama Tak Dicopot, Jokowi Terlena Konsep Motor Terbang

Dijelaskannya reshuffle sudah menjadi kebutuhan, bukan lagi kepentingan politik. Mau tidak mau, reshuffle harus dilakukan Presiden Jokowi. Harusnya kepala negara bisa menilai kinerja para pembantunya, karena satu tahun sudah Kabinet Indonesia Maju bekerja.

“Kita butuh kabinet bekerja penuh, berdedikasi tinggi. Karena Pak Jokowi ini punya optimisme tinggi, perlu kabinet yang tidak bekerja setengah-setengah. Hari ini ada kementerian yang menonjol, ada pula yang seolah tidak ada menterinya,”paparnya.[]

Berita terkait
Kelemahan Sri Mulyani dan 4 Menteri Jokowi dari Jalur Profesional
Kelemahan menteri Jokowi dari jalur profesional: Wishnutama, Bahlil Lahadalia, Terawan Agus Putranto, Sri Mulyani Indrawati, dan Nadiem Makarim.
Gagal Tagih Pajak, Sri Mulyani hanya Dimanfaatkan Jokowi
Kabinet Indonesia Maju, Menteri Keuangan Sri Mulyani hanya dimanfaatkan Presiden Jokowi. Meski gagal menagih pajak, ia akan tetap dipertahankan.
Wishnutama Tak Dicopot, Jokowi Terlena Konsep Motor Terbang
Menparekraf Wishnutama masih menikmati jabatannya sebagai menteri, lantaran Presiden Jokowi masih terlena konsep motor terbang Asian Games 2018.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"