Tobasa - Diduga karena fee minim, sedikitnya 47 paket proyek tahun 2019 di Dinas Pertanian Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, tidak terlaksana dan terancam menjadi sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA).
Dari puluhan paket proyek itu, di antaranya pengadaan bibit ternak, pengadaan alat mesin pertanian (alsintan), serta pengerjaan fisik irigasi dan jalan usaha tani.
Sayangnya, Sekretaris Dinas Pertanian Tobasa, Jerry Silaen yang dikonfirmasi di kantornya, Rabu 8 Januari 2020, tidak dapat memberi jawaban detail.
Saat ditanya soal jumlah paket pengadaan bibit ternak, pengadaan alsintan dan proyek pengerjaan fisik, Jerry terlihat bingung dan gugup untuk menjawab.
"Pengadaan ternak mungkin 20-an. Ada juga proyek fisik dan pengadaan alsintan. Tapi rincinya saya kurang tau pasti," sebutnya dengan nada gugup.
Bahkan ditanya soal jumlah anggaran untuk puluhan paket proyek yang tidak terlaksana itu, Jerry justru memberi jawaban menebak. "Mungkin 4 sampai 5 M," lanjutnya.
Ee... ee...karena kolera ternak
Kembali ditanya soal kendala yang menyababkan puluhan paket proyek itu terancam Silpa, Jerry justru kebingungan. Dia tidak dapat memberi jawaban dan alasan mandeknya pengerjaan proyek tersebut. "Ee... ee...karena kolera ternak," jawabnya.
Sedangkan alasan gagalnya pengerjaan proyek fisik, Jerry sama sekali tidak dapat menjawab. Awak media bahkan harus menunggu hingga belasan detik namun Jerry tetap tidak mampu menjawab.
Saat wartawan menanyakan apakah gagalnya pengerjaan proyek fisik diakibatkan kecilnya fee proyek, barulah Jerry bicara.
"Oh tidak. Bukan karena itu," jawabnya, namun tetap tidak memberi jawaban yang sebenarnya.[]